Indikator Teknis Forex Terbaik Untuk Trading Harian

Ada banyak indikator teknis forex, diantaranya : MACD, RSI, moving average, Bollinger Bands, stochastics, tapi indikator teknis mana yang terbaik untuk day trading? Day trader hari harus bertindak cepat. Dan jika mencoba untuk memantau terlalu banyak indikator akan memakan waktu, kontra produktif dan cenderung memperburuk kinerja. Ketika trading harian, trader harus tetap sederhana. Gunakan hanya beberapa indikator,  atau tidak menggunakan indikator apa pun juga. 

Untuk membantu Anda menemukan indikator terbaik untuk trading harian Anda, perhatikan beberapa poin berikut ini : .

1. Trading harian dengan Indikator atau Tanpa Indikator
Indikator hanyalah manipulasi data harga atau data volume, oleh karena itu banyak trader harian tidak menggunakan indikator sama sekali. Indikator tidak selalu diperlukan untuk trading yang menguntungkan. Berlatih trading berdasarkan aksi harga dan akan mengurangi kebutuhan akan ndikator. Indikator memang membantu beberapa orang untuk melihat hal-hal yang mungkin tidak jelas pada grafik harga.

Misalnya, harganya cenderung lebih tinggi, tetapi kehilangan momentum. Untuk seseorang yang tidak terbiasa membaca aksi harga (menganalisis bagaimana harga bergerak), ini mungkin sulit untuk dilihat, tetapi indikator dapat membuatnya lebih jelas. Sayangnya, indikator memiliki kelemahan, kadang menandakan pembalikan terlalu cepat atau terlambat. Indikator pada dasarnya tidak jelek maupun baik, mereka hanyalah alat dan oleh karena itu apakah mereka merugikan atau membantu tergantung pada bagaimana mereka digunakan.

Banyak Indikator Trading adalah Berlebihan 
Mayoritas indikator hampir sama persis, hanya memiliki sedikit variasi. Yang satu didasarkan pada prosentase gerakan sementara yang lain didasarkan pada pergerakan harga  (PPO dan MACD). Indikator juga dapat menjadi bagian dari "keluarga" yang sama. Contohnya MACD, stochastics, dan RSI. Meskipun mereka mungkin tampak sedikit berbeda, biasanya hanya menggunakan satu saja sudah cukup. Memiliki ketiganya di grafik Anda tidak akan meningkatkan peluang trading Anda, karena semua indikator ini akan memberi Anda informasi yang hampir sama pada sebagian besar waktu.

Bahkan moving average (MA) dan MACD dapat memberikan informasi yang sama. Jika Anda menggunakan indikator MACD (12,26) dan juga menambahkan MA periode 12 dan 26 ke grafik harga Anda, indikator MACD dan MA akan memberi tahu Anda hal yang sama. Faktanya, semua MACD menunjukkan seberapa jauh MA periode 12  di atas atau di bawah MA periode 26.


Ketika MACD melintasi di atas atau di bawah garis nol, itu berarti MA periode 12  melintasi di atas atau di bawah periode 26. Jika Anda menambahkan indikator ini ke grafik Anda, mereka akan selalu saling mengkonfirmasi satu sama lain, karena mereka menggunakan input yang sama.

Jika Anda memilih untuk menggunakan indikator, pilihlah  satu dari masing-masing kelompok indiktor.

Osilator: :
Ini adalah sekelompok indikator yang mengalir naik dan turun, sering kali antara batas atas dan bawah. Osilator populer antara lain RSI, Stochastics, Commodity Channel Index (CCI) dan MACD.

Volume:
Selain volume dasar, ada juga indikator volume. Ini biasanya menggabungkan volume dengan data harga dalam upaya untuk menentukan seberapa kuat tren harga. Indikator volume populer antara lain Volume (biasa),  Chaikin Money Flow, On Balance Volume dan Money Flow.

Overlay:
Ini adalah indikator yang tumpang tindih dengan grafik pergerakan harga, tidak seperti indikator MACD misalnya yang terpisah dari grafik harga. Dengan indikator overlay, Anda dapat memilih untuk menggunakan lebih dari satu, karena fungsinya sangat beragam. Kelompok indikator ini yang populer antara lain Bollinger Bands, Keltner Channels, Parabolic SAR, Moving Averages, Pivot Point dan Fibonacci Extensions dan Retracements.

Indikator oscillator atau volume tidak perlu lebih dari satu, dan Anda dapat menggunakan beberapa indiktor overlay untuk membantu menunjukkan perubahan tren, level dan area support  atau resistensi potensial. Mastertrader biasanya menggunakan tindakan harga dan overlay indikator dan mungkin tidak akan membutuhkan indikator jenis lain.

Menggabungkan Indikator Forex Untuk Trading Harian
Pertimbangkan memilih satu atau dua indikator untuk membantu entri dan exit. Misalnya, RSI dapat digunakan untuk membantu mengisolasi tren dan titik masuk. Indikator RSI dapat diintepretasikan dengan beberapa cara :

⇒ RSI berada diatas 70 dan bergerak memotong ke bawah menunjukkan potensi downtren. Beberapa trader melihat downtren ketika RSI berada dibawah 50 atau 40.

⇒ Sebaliknya, potensi Uptren jika RSI berada dibawah 30 dan bergerak memotong garis 30 keatas.  Beberapa trader membaca Uptren ketika RSI berada diatas 50 atau 60. Panduan sederhana ini dapat membantu mengkonfirmasi tren, menyoroti peluang trading, dan melihat kapan pasar mungkin mengubah arah tren.

MA, ATR Stops (Chandelier Exits) atau Moving Average Envelopes dapat diterapkan pada grafik harga (overlay) untuk membantu keluar. Sebagai contoh, salah satu dari indikator ini dapat digunakan sebagai trailing stop pada saat trending.

Ini hanyalah satu contoh bagaimana indikator dapat digabungkan. Indikator forex mana yang dipilih tergantung pada bagaimana seorang trader melakukan trading, dan pada jangka waktu berapa. 
Pengaturan standar pada indikator mungkin tidak ideal, jadi Anda perlu mengubahnya untuk memastikan mereka memberikan sinyal terbaik untuk trading yang diambil. Pengaturan indikator mungkin memerlukan penyesuaian sesekali karena kondisi pasar berubah seiring berjalannay waktu.


Catatan Penting :
Sayangnya, tidak ada indikator tunggal yang terbaik untuk trading harian. Indikator forex teknis hanyalah alat, mereka tidak dapat menghasilkan keuntungan. Keuntungan membutuhkan seorang trader untuk menggunakan indikator  dan keterampilan analisis harga dengan cara yang benar. Hal ini membutuhkan latihan. Apa pun indikator yang Anda putuskan untuk digunakan, batasi hanya satu hingga tiga saja. Menggunakan lebih banyak indikator akan dapat menyebabkan kinerja yang lebih buruk.

Kenali indikator pilihan Anda dengan baik:
Apa saja kelemahannya?
Kapan biasanya menghasilkan sinyal palsu?
Apakah itu cenderung memberikan sinyal terlalu cepat atau terlambat? 

Ketahui hal-hal tersebut tentang indikator yang Anda gunakan, dan Anda akan dapat menggunakannya dengan lebih produktif.


Baca Juga :


close
Banner iklan disini