Intervensi Bank Sentral dan Kurs Mata Uang

Bank sentral mempengaruhi pasokan dan permintaan mata uang negara mereka melalui kontrol suku bunga atau intervensi. Bagi banyak negara-negara besar, bank sentral dapat mempengaruhi nilai mata uang mereka dengan mengubah tingkat suku bunga.

Metode lain yang digunakan oleh bank untuk mempengaruhi penawaran dan permintaan penawaran mata uangnya adalah dengan langsung membeli atau menjual mata uang melalui cadangan mata uangnya. Misalkan Bank of China berpikir bahwa Yuan China telah dihargai terlalu tinggi dan ingin menurunkan nilainya. Kemudian, Reserve Bank of China akan menjual yuan cadangannya dan membeli mata uang lain seperti Yen Jepang menjadi cadangan. Pasokan Yuan yang meningkat akan bekerja untuk menurunkan nilai tukar yuan.

Meskipun cara ini adalah yang nyaman bagi bank sentral untuk mengendalikan nilai mata uang mereka, namun harus berhati-hati. Bank sentral memiliki batasan jumlah cadangannya dan upaya berkepanjangan untuk melawan kekuatan pasar dapat menguras cadangan tersebuta dan akan  menyebabkan krisis keuangan.

Sebuah bank sentral juga dapat mempengaruhi permintaan untuk mata uang negara-negara lain. Jika bank sentral suatu negara (misal Jepang) merasa bahwa jumlah cadangan dari mata uang suatu negara tertentu ( misal USD) terlalu rendah maka ia akan terlibat dalam pasar valuta asing dan membeli mata uang itu. Perubahan komposisi cadangan bank sentral (Jepang) ini, akan menyebabkan peningkatan permintaan USD karena sedang dibeli, dan USD nilainya terapresiasi .
Floating dan Fixed Rates
Ada dua jenis sistem nilai tukar (kurs): mengambang (Floating)  atau tetap (Fixed). Nilai tukar mengambang adalah satu di mana nilai mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar. Sedangkan Nilai tukar tetap ditentukan oleh pemilik mata uang tersebut, "pasak", nilai mata uang untuk: satu mata uang, beberapa mata uang atau bahkan untuk jumlah yang tetap komoditas.

Dalam sistem keuangan internasional saat ini sebagian besar mata uang dunia bereaksi satu sama lain di pasar bebas. Kurs mengambang mencerminkan pergerakan pasar dan prinsip-prinsip penawaran dan permintaan dalam sistem keuangan internasional. Sistem Kurs tetap memberikan  kuasa yang lebih besar kepada bank sentral untuk mengatur nilai mata uang, dan ketika terjadi volatilitas yang tinggi lebih dipilih untuk menjaga stabilitas. Banyak negara berkembang menggunakan kurs tetap dalam rangka untuk menghindari penyimpangan pasar.

Dalam situasi ekstrim seperti kerusuhan politik, serangan teroris atau bencana alam mata uang suatu negara mungkin mengalami periode yang berat yang menyebabkan nilai mata uangnya mengalami depresiasi. Bank sentral negara itu mungkin campur tangan dalam rangka untuk mengembalikan nilai mata uang. Kadang-kadang, bank sentral menetapkan kurs batas atas dan bawah dan akan campur tangan setiap kali batasan tersebut dicapai.


close
Banner iklan disini