Bank Sentral dan Suku Bunga
Bank sentral, juga dikenal sebagai reserve bank, memainkan peran penting dalam menetapkan suku bunga. Bank-bank sentral ingin mencapai stabilitas mata uangnya dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di negara mereka. Tanggung jawab utama mereka adalah untuk mengawasi kebijakan moneter dari suatu negara atau sekelompok negara tertentu ( Uni Eropa). Kebijakan moneter mengacu pada berbagai upaya yang dilakukan untuk secara efektif mengontrol dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam suatu negara. Investor berpengalaman akan mampu mengidentifikasi mata uang akan mengalami peningkatan suku bunga berdasarkan laporan bank sentral dan data keuangan yang lainya. Para investor ini dapat memprediksi kemana mata uang akan bergerak, dan dapat mengambil posisi long atau short yang tepat.
Bank Sentral dan Inflasi
Bank-bank sentral akan bertindak untuk mengurangi dampak inflasi pada perekonomian. Inflasi mengacu pada kenaikan tingkat harga yang menyebabkan penurunan daya beli mata uang. Inflasi berkaitan dengan berbagai barang dan jasa, bukan hanya kenaikan harga satu item saja.
Efek inflasi dapat dirasakan oleh semua orang dalam suatu negara terlepas apakah seseorang terlibat dalam perdagangan atau tidak. Pada saat inflasi tinggi, karyawan akan menuntut lebih tinggi upah per jam dari sebelumnya. Dalam rangka untuk membayar karyawan mereka lebih tinggi, perusahaan harus menaikkan harga produk/jasanya sehingga mereka dapat menaikkan upah karyawannya.
Inflasi dapat dipicu oleh kenaikan harga satu item penting (makanan atau energi). Contoh dari komoditas yang dapat menyebabkan inflasi adalah minyak. Peningkatan harga minyak akan menyebabkan banyak item lain yang menggunakannya dalam proses produksi (seperti bensin) akan mengalami kenaikan harga juga dan terjadi proses inflasi. Inflasi menimbulkan masalah karena mengikis kekayaan dan upah saat itu relatif berkurang karena harga-harga menjadi lebih tinggi. Daya beli mata uang menurun dan mata uang kehilangan kekuatannya. Oleh karena itu sifat erosif inflasi ini memerlukan tindakan yang diambil oleh bank sentral.
Mempengaruhi Inflasi pada Suku Bunga dan Investasi
Jika inflasi tersebut terjadi maka bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan tekanan inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan inflasi menjadi lambat karena perusahaan dan konsumen akan membayar bunga pinjaman lebih tinggi dari bank untuk mendanai baik pengeluaran investasi atau konsumsi. Dengan akses yang lebih ketat untuk uang, kegiatan ekonomi melambat dan begitu juga tekanan inflasi.
Tingkat bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan mata uang terapresiasi di mata investor, baik domestik maupun asing, karena mereka akan mendapatkan keuntungan lebih tinggi. Jika mata uang lebih berharga relatif terhadap mata uang lainnya, maka trader Forex akan membeli mata uang tersebut, mendatangkan lebih banyak uang ke perekonomian negara itu.
Oleh karena itu bank sentral harus mengambil langkah-langkah untuk membuat keseimbangan. Mereka ingin suku bunga yang lebih tinggi untuk memperkuat mata uang dan mendatangkan investasi asing, tapi mereka sadar bahwa tingkat suku bunga yang tinggi akan membuat bisnis domestik dan konsumen yang mengandalkan pinjaman dari bank mengalami kesulitan.
Sejak mata uang menjadi representasi dari ekonomi suatu negara, perbedaan suku bunga mempengaruhi nilai mata uang terhadap mata uang lain. Ketika bank sentral mengubah suku bunga mereka menyebabkan pasar forex mengalami pergerakan dan volatilitas. Dalam dunia Forex trading, memahami tindakan bank sentral dapat meningkatkan peluang trader untuk sukses.