Nilai Tukar (Kurs), Supply dan Demand Di Pasar Forex

Permintaan (Supply) dan (Penawaran) Demand
Harga barang, komoditas dan nilai tukar ditentukan di pasar terbuka di bawah kendali dua kekuatan, yaitu supply dan demand.

Hukum penawaran dan permintaan mengatakan bahwa:

Supply tinggi menyebabkan harga rendah, dan demand yang tinggi menyebabkan harga tinggi.
Ketika komoditas tertentu supply-nya berlimpah maka harga akan turun, sebaliknya ketika supply-nya sedikit maka akan memungkinkan kenaikan harga. Peningkatan demand suatu komoditas akan menyebabkan harganya terapresiasi, sedangkan peningkatan supply akan menyebabkan harga terdepresiasi.
Nilai mata uang suatu negara, dengan kurs mengambang, ditentukan oleh interaksi supply dan demand.

Ketika supply dan demand berubah, pasar akan bergerak membuat keseimbangan melalui perubahan harga.

Di pasar keuangan internasional, jika banyak investor menjual mata uang tertentu, maka akan meningkatkan supply di pasar. Jika tidak ada jumlah yang sama dari pembeli, atau demand, untuk mata uang itu, maka harganya akan turun untuk mencapai keseimbangan baru antara supply dan demand.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi supply dan demand dalam pasar forex. 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Berbagai aktor yang menyebabkan mata uang mengalami perubahan penawaran dan permintaan:

•Perusahaan yang ekspor dan impor,
•Investor asing dan bank,
•Spekulan yang ingin terlibat dalam aktivitas pasar,
•Bank sentral yang mengontrol pergerakan suku bunga.

Karena volume dan pelaku pasar yang besar, tidak ada individu atau perusahaan tunggal yang memiliki kontrol penuh dalam pasar forex. Secara historis, Forex telah didominasi oleh bank-bank komersial, manajer investasi, broker, perusahaan besar, dan sangat sedikit trader retail. Namun seiring kemajuan teknologi dan kemudahan bertransaksi, semakin banyak trader individual yang terlibat dalam pasar forex ini.

Perusahaan ekspor dan impor 
Perusahaan multinasional besar mempengaruhi pasar valuta asing karena mereka membeli dan menjual barang dan bahan antar negara yang berbeda.

Kelompok pertama yang memiliki pengaruh di pasar valuta asing ditandai oleh besar, perusahaan multinasional. Misalkan, sebuah perusahaan di Amerika mengekspor produknya ke sebuah perusahaan Jerman. Transaksi bisnis akan diselesaikan dalam dolar sehingga perusahaan Amerika memperoleh pendapatan dalam mata uang sendiri dan dapat membayar gaji karyawannya dalam dolar.

Untuk memudahkan transaksi, perusahaan Jerman perlu mengubah sebagian modalnya dari euro ke dolar di pasar valuta asing. Pasokan euro meningkat menyebabkan apresiasi dolar dan depresiasi euro. Hal ini dapat dikatakan bahwa perusahaan Jerman meningkatkan permintaan untuk dolar, dan menyebabkan dolar terapresiasi terhadap euro. Transaksi ini akan menyebabkan perubahan nilai tukar jika dilakukan dalam jumlah yang besar.

Jika pembayaran oleh perusahaan Jerman dilakukan 6 bulan kemudian, maka akan menimbulkan risiko bahwa jumlah dolar yang mereka terima akan berbeda kurs nya dengan saat ini. Untuk itu sebuah perusahaan mungkin ingin membatasi, atau hedge, risiko nilai tukar ini dengan segera mengkonversi euro mereka ke dalam dolar, dengan membeli kontrak forward di pasar valuta asing. Sebuah kontrak forward adalah kontrak untuk mengkonversi euro ke dolar di masa mendatang pada harga yang ditetapkan.

Perusahaan impor juga mempengaruhi permintaan mata uang. Sebagai contoh, perusahaan di Amerika membeli peralatan dari Jepang dan membayar pemasoknya dalam yen Jepang. Mereka secara tidak langsung akan memberikan kontribusi untuk peningkatan permintaan yen. Perusahaan tersebut akan membeli yen dan menjual dolar di pasar valuta, yen terapreasiasi.

Investasi Asing
Investasi asing memiliki banyak aspek, yang berkaitan dengan barang, jasa, saham, obligasi, atau properti. Misalkan sebuah perusahaan Jepang ingin membuka pabrik di Amerika. Untuk membeli tanah, tenaga kerja dan modal perusahaan akan membutuhkan dolar. Misalkan perusahaan memegang sebagian besar cadangan dalam yen. Maka perusahaan tersebut harus menjual yen untuk membeli dolar AS.

Pasokan yen di pasar valuta asing akan meningkat dan pasokan dolar AS akan menurun, yang menyebabkan dolar AS terapreasiasi Yen.

Bank
Beberapa waktu yang lalu,  pasar valuta asing dikaitkan dengan istilah pasar "interbank". Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar valuta asing ketika didominasi oleh bank. Bank-bank ini termasuk bank sentral, bank investasi dan bank komersial.

Contoh bank sentral adalah Federal Reserve Bank of Amerika Serikat dan Bank Sentral Eropa.
Bank Investasi antara lain Goldman Sachs, JP Morgan, dan Bank of America.

Saat ini, pelaku pasar forex tidak hanya didominasi bank-bank. Dengan kemajuan teknologi dan kemudahan  aksesibilitas untuk aktivitas pasar, telah terjadi peningkatan banyak peserta non bank seperti trader individu.
Spekulan-Perusahaan Manajemen Investasi, HedgeFund, dan Retail Pedagang
Banyak lembaga keuangan menggunakan forex market sebagai metode untuk menghasilkan pendapatan. Ada juga banyak orang yang mencoba untuk melakukan hal yang sama. 

Jika Trader memperkirakan Yen Jepang akan melemah dalam waktu dekat karena data ekonomi yang buruk atau perubahan kebijakan suku bunga, maka mereka menjual yen di pasar valuta asing. Pasokan yen akan meningkat dan menyebabkan mata uang mengalami depresiasi. Jika banyak trader/investor memperkirakan bahwa mata uang tertentu akan terdepresiasi dalam waktu dekat, maka aksi jual kolektif akan terjadi sehingga mata uang tersebut akan bergerak turun harganya. Demikian pula, jika spekulan memperkirakan bahwa mata uang akan terapresiasi dalam waktu dekat maka mereka akan membeli mata uang tersebut dan menyebabkan permintaan yang lebih tinggi dan harganya akan naik.

close
Banner iklan disini