Analisa Forex - Support & Resistance Untuk Menentukan Target Point.

Candlestick Chart
Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick chart kita dapat dengan mudah membaca kondisi pasar. Dengan melihat pola dan tipe candlestick kita dapat melihat tanda-tanda awal reversal atau pembalikan arah.

Di antara sekian banyak pola & tipe candlestick, yang terpenting adalah :
• Morubozu
• Spinning Tops
• Doji
• Hammer & Hanging Man atau Shooting Star dan Evening Star

Marubozu adalah bar full body tanpa shadow. Biasanya merupakan indikasi awal suatu trend
akan berkelanjutan.

Spinning tops yaitu bila body lebih pendek daripada shadow dan berada di tengah tengah. Body yang pendek menunjukkan sedikit terjadi pergerakan harga dari open hingga close, shadow menunjukkan selama sesi harga aktif bergerak naik dan turun. Spinning tops setelah bar panjang biasanya berpotensi akan terjadi perubahan arah trend.

Doji terjadi apabila harga open sama dengan harga close sehingga body hanya membentuk suatu garis. Sebuah tanda Doji setelah Bar Putih (bullish bar = naik) berindikasi trend naik akan segera berakhir, tetapi indikasi ini harus dikonfirmasi dahulu dengan munculnya bar hitam (bearish bar = turun) begitu pula sebaliknya.

Hammer dan Hanging Man dapat juga dijadikan indikasi pembalikan arah trend seperti terlihat pada gambar di bawah, indikasi ini harus dikonfirmasi juga dengan bar yang terjadi setelahnya. Syarat Hammer dan Hanging Man adalah Shadow harus lebih panjang dibandingkan body.
Indikasi yang ditunjukkan oleh candlestick dapat dijadikan sebagai indikasi awal pergerakan harga tetapi tidak bisa dijadikan sebagai acuan trend karena hanya mengindikasikan pergerakan untuk beberapa candle kedepan.


Support & Resistance untuk Menentukan Target Point. 
Support & Resistance adalah level-level kritis yang merupakan level psikologis yang digunakan oleh para pelaku pasar dalam mengambil keputusan apakah harga akan berlanjut atau berbalik arah.
Support (batas bawah) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga terendah. Resistance (batas atas) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga tertinggi.

Support dan Resisten


Secara umum support & resistance dibentuk oleh harga tertinggi & harga terendah, biasanya bila harga berhasil menembus garis support & resistance atau dengan kata lain berhasil melampaui harga tertinggi atau terendah sebelumnya maka pergerakan harga akan berkelanjutan. Sedangkan Bila harga tidak dapat menembus garis support atau resistance maka harga akan berbalik arah.

Uptrend dibuat dengan menghubungkan dua buah titik support line (batas bawah). 
Downtrend dibuat dengan menghubungkan dua buah titik resistance line (batas atas). Bila harga menembus trendline mengindikasikan harga akan berkelanjutan. 

Channel Lines dibuat dengan menarik garis sejajar dengan sudut yang sama dengan uptrend atau downtrend. Ketika harga menyentuh garis atas dapat digunakan sebagai tanda jual dan ketika menyentuh garis bawah dapat digunakan sebagai tanda beli.

Pivot Point adalah cara lain yang sering digunakan untuk menentukan level Support & Resistance dalam range 1 hari perdagangan. Kelebihan pivot point dibanding metoda Support & Resistance yang lain yaitu setiap trader diseluruh dunia mengunakan rumus yang sama untuk menghitung pivot sehingga pivot merupakan level psikologi pasar yang paling sering digunakan oleh para trader untuk membuat keputusan.

Prinsip dasar Pivot yaitu :
● Biasanya bila harga dibuka di atas pivot maka secara psikologis harga akan naik (meskipun tidak selalu) begitu juga sebaliknya.
● Harga cenderung berusaha untuk menembus level-level pivot, support & resistance.
● Bila momentum kuat maka harga akan menembus pivot menuju support atau resistance tetapi bila momentum lemah maka harga akan berbalik arah.
● Bila harga tidak menyentuh pivot biasanya harga cenderung menjauhi pivot.

Namun perlu diingat bahwa pada kenyataannya harga tidak selalu mengikuti prinsip Pivot Point tersebut.


Strategi Pivot
Umumnya Pivot lebih sering dijadikan acuan untuk level exit (Target Point)  dibandingkan sebagai acuan entry.
Dan untuk entry gunakanlah Breakout Strategi.
● Tentukan target point pada level-level pivot.
● Jika harga menyentuh level target maka ada dua kemungkinan, harga akan menembus level menuju level selanjutnya atau berbalik arah. Pilihan Anda yaitu exit atau pindahkan Stop Loss.
● Sebaiknya gunakan indikator tambahan sebagai pendukung untuk melihat kekuatan harga menembus pivot, support atau resistance


Strategi Breakout

Segitiga Simetris ( Symetrical Triangles)
Pola Segitiga Simetris terjadi apabila pergerakan harga semakin mengecil memusat di tengah dimana minat beli berkurang dan minat jual pun berkurang. Hal ini disebut konsolidasi harga.
Pada pola harga di atas dapat ditarik garis membentuk segitiga yang semakin memusat. Kita tidak tahu kemana harga akan bergerak tetapi biasanya ketika harga berhasil menembus garis segitiga simetris maka trend baru akan dimulai.

Penerapan Strategi : Gunakan puncak tertinggi pada pertengahan segitiga sebagai
entry order BUY dan SL pada pertengahan segitiga. Sebaliknya gunakan
lembah terendah pada pertengahan segitiga sebagai entry order SELL
dan SL pada pertengahan segitiga.

Segitiga Naik ( Ascending Triangles)
Pola Segitiga Naik terjadi apabila harga tertinggi tidak dapat menembus level resistance sedangkan harga terendah semakin meninggi sehingga pergerakan harga memusat ke level resistance.
Prinsipnya hampir sama dengan Segitiga Simetris yaitu apabila harga berhasil menembus garis Segitiga Naik maka trend baru dimulai. Biasanya pola seperti ini akan diikuti oleh Uptrend tapi tidak selalu.

Penerapan Strategi : Hitung jarak antara puncak tertinggi dgn lembah terendah pada pertengahan segitiga kemudian bagi 2. Kemudian tambahkan pada level resistance hasilnya adalah level entry order BUY. Gunakan pertengahan jarak antara puncak tertinggi & lembah terendah tadi sebagai SL. Untuk entry order SELL gunakan level lembah terendah dengan SL yang sama.

Segitiga Menurun (Descending Triangles)
Pola Segitiga Turun adalah kebalikan Pola Segitiga Naik. Prinsip dasarnya pun sama.

Consolidation Channel

Consolidation Channel terjadi bila harga bergerak sideway.
Strategi 1 : Untuk channel dengan range <20 pips, tambahkan 30% dari range channel pada level resistance sebagai entry order BUY, kurangi level resistance 30% dari range channel sebagai SL. Begitu pula sebaliknya untuk entry order SELL.
Strategi 2 : Untuk channel dengan range >20 pips, kita dapat manfaatkan fluktuasi harga dalam range. Bagi range dalam tiga area 30%, 40%, 30%. Jika harga mencapai area 30% atas perhatikan tanda-tanda reversal, jika terjadi reversal order SELL pada area 30% atas dengan target pada area
30% bawah. Begitu pula sebaliknya. Gunakan SL maksimal 20 pips.

Perhatikan selalu indikator Anda untuk mengantisipasi terjadinya perubahan arah trend.

Pola Bendera (Flag)

Flag adalah variasi lain dari consolidation channel.
Pola Reversal (Pembalikan Arah)

Double Top
Pola Double Top terjadi setelah Uptrend yang cukup kuat tidak dapat menembus level harga kemudian berbalik lalu kembali naik tetapi tetap tidak dapat menembus level tertinggi harga sebelumnya, kemudian turun kembali saat itulah dimulai trend baru yaitu Downtrend.

Bouble Bottom
Pola Double Bottom pada prinsipnya adalah sama dengan Double Top hanya saja kebalikannya.

Head And Shoulders
Pola Head and Shoulder terjadi setelah Uptrend yang cukup kuat membentuk puncak kecil kemudian diikuti puncak besar dan diakhiri puncak kecil kembali, lalu terbentuk trend baru yaitu Downtrend. Kelebihan pola ini adalah kita dapat menentukan target dengan jarak puncak
besar yang terbentuk.

Reverse Head And Shoulders
Seperti namanya pola ini adalah kebalikan dari pola Head and Shoulder.
close
Banner iklan disini