Belajar Seputar Trading Forex dan Saham - Untuk Pemula

Artikel belajar seputar trading ini ditulis untuk memberikan pengetahuan dasar yang komprehensif bagi Anda yang belum tahu tentang seputar trading forex, saham atau komoditas lainnya. Kami berharap Anda dapat mengerti dan memahami artikel belajar trading untuk pemula ini dengan mudah. Artikel belajar trading ini juga dapat dijadikan pelengkap bagi trader professional dan dapat menjadi pemandu dalam aktivitas trading forex, saham atau komoditas yang sebenarnya.

Pertanyaan awal yang perlu  untuk Anda jawab adalah: 
• Mengapa Anda ingin mempelajari trading forex?
• Apakah karena Anda ingin mendapatkan income tambahan?
• Apakah karena Anda ingin mendapatkan uang dari rumah melalui internet dengan melakukan trading online?
• Apakah karena Anda sedang mencari peluang bisnis yang cocok untuk Anda?

Pertanyaan-pertanyaan di atas perlu dikemukakan karena sudah terlalu banyak trader forex yang gagal ataupun mendapatkan hasil yang tidak seperti yang mereka  harapkan. Hampir semua orang yang mengawali aktivitas tradingnya mendapatkan hal-hal yang membuat mereka merasa frustasi, gagal dan merugi secara finansial.

Ada fakta yang mungkin bisa membuat Anda tidak lagi berminat untuk belajar trading forex. Sebuah  fakta dalam trading forex mengatakan bahwa 90% para trader mengalami kebangkrutan saat mereka mengawali trading mereka. Bahkan ada  sumber yang menyatakan bahwa 10 % dari trader tersebut benar-benar bangkrut.

Mungkin sekarang Anda akan berpikir ulang dan Anda akan semakin skeptis jika Anda tahu bahwa ternyata mayoritas trader forex itu adalah orang-orang yang bisa dikatakan memiliki pengetahuan yang baik. Mereka bukanlah orang bodoh dan mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk selalu belajar dan belajar seputar trading forex. 

Pasangan Mata Uang EURUSD


Mengapa mereka tetap saja mengalami kegagalan trading?
Perlu Anda sadari bahwa seseorang tidak cukup hanya dengan belajar analisis teknikal dan membaca grafik pergerakan harga dan kemudian melakukan analisis dan prediksi atas fenomena yang terjadi di pasar. Hanya dengan berbekal pengetahuan itu saja tidaklah cukup bagi seseorang untuk mulai melakukan trading forex yang sukses. Proses belajar trading forex meliputi banyak aspek yang sifatnya saling melengkapi satu sama lain. Anda harus mempelajari pendekatan psikologis perilaku pasar, mempelajari manajemen keuangan, belajar metode trading, juga belajar bagaimana Anda melakukan strategi entry dan exit yang sesuai dengan diri Anda, sebelum Anda memutuskan untuk terjun di dunia trading.

Artikel ini semoga bisa memberikan manfaat untuk Anda yang ingin mempelajari trading forex. Sebelum Anda memulai aktivitas trading forex yang sebenamya, Anda terlebih dahulu memahami berbagai aspek yang ada  dalam bisnis trading itu, termasuk segala bentuk risiko dan keuntungan yang mungkin akan Anda hadapi.

Kesalahan umum yang sering terjadi

Ada beberapa kesalahan umum yang membuat seseorang mendapatkan hambatan, atau bahkan mengalami kerugian saat mereka mulai melakukan trading forex.

Salah satu penyebab kesalahan - kesalahan tersebut terjadi adalah karena banyaknya informasi bombastis,  terutama melalui intemet yang akhimya membentuk suatu pemahaman yang keliru di dalam memahami trading forex itu sendiri.

Kebanyakan orang menganggap bahwa trading forex adalah suatu hal yang bersifat eksak dan bisa dengan mudah diprediksi dengan indikator dan parameter matematis tertentu. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa aktivitas trading forex tidaklah demikian kenyataannya. Aktivitas trading adalah suatu aktivitas yang lebih merupakan suatu seni daripada suatu ilmu pasti.

Karakter Trading
Trading adalah tentang probabilitas. Trading adalah seni untuk menerapkan serangkaian aturan serta metode da1am mengambil keputusan jual atau beli yang didasarkan pada hasil analisis dari serangkaian peristiwa dan informasi di pasar.

Oleh karena itu, maka tidak ada satupun orang atau institusi yang bisa menjamin prediksinya secara konsisten sesuai dengan pergerakan pasar. Dengan kata lain, tidak ada yang bisa menjamin bahwa mereka akan selalu memenangkan setiap trade yang mereka lakukan.

Untuk itu Anda jangan mudah percaya jika ada orang yang mengatakan kepada Anda bahwa dia bisa memberikan keuntungan yang cukup besar dan dalam waktu singkat secara konsisten. Trading adalah suatu aktivitas bisnis yang akan menghasilkan uang secara konsisten dalam jangka waktu yang tidak singkat. Dan kita tidak akan selalu bisa memenangkan tiap trade yang dilakukan.

Alasan lain mengapa seseorang gagal meraih sukses dalam trading adalah kurangnya pengetahuan, disiplin dan konsistensi mereka untuk menerapkan serangkaian aturan dan metode trading.

Pendekatan psikologis Anda terhadap pasar juga mempunyai peran yang sangat penting dalam meraih sukses trading. Anda harus memahami kondisi psikologis Anda di saat Anda melakukan aktivitas trading. Tujuan dan alasan Anda menginvestasikan uang Anda dalam bisnis trading harus betul-betul Anda pertimbangkan. Seorang trader yang baik memiliki tujuan dan motivasi yang baik dalam upaya meraih sukses trading.

Berikut ini beberapa poin yang mungkin bisa membantu Anda untuk mencapai sukses trading:

1. Tujuan Anda harus realistis.
Apa yang menjadi tujuan Anda ketika melakukan trading harus sesuai dengan kemampuan Anda. Mungkin saja ketika pertama kali trading, Anda bisa mendapatkan keutungan spektakuler. Namun hal itu bisa jadi bukanlah suatu peristiwa yang realistis. Hal itu bisa terjadi di luar kemampuan Anda saat ini. Mungkin saja  Anda sedang mengalami nasib baik. Namun, dalam trading Anda tidak bisa sela1u berharap pada nasib baik. Anda harus selalu disiplin dan konsisten di dalam menerapkan suatu aturan dan metode analisis trading yang rasional. 

2. Tujuan Anda adalah suatu tujuan yang bisa dicapai
Anda harus menetapkan suatu tujuan yang sekiranya bisa Anda capai sesuai dengan kemampuan Anda saat itu. Saran yang bisa diberikan untuk Anda adalah mulailah dengan tujuan-tujuan dengan skala kecil dan baru  kemudian melangkah kepada tujuan yang lebih besar yang sesuai dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Anda.

3. Tujuan Anda adalah tujuan yang terukur.
Banyak trader yang berbuat kesalahan di dalam mengukur tujuan yang ingin dicapai. Memang wajar jika trader ingin meraih keuntungan. Namun demikian, sebagai seorang trader, Anda seharusnya bisa mengukur tujuan yang bisa Anda raih, bagaimana dan kapan Anda harus keluar dari pasar dan kapan Anda harus masuk dan bertransaksi di pasar. Jika hal tersebut tidak Anda pahami dengan baik maka Anda akan mengalami kesulitan di dalam mengukur tujuan yang ingin Anda capai.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara untuk memnetapkan tujuan realistis, wajar dan terukur tersebut?

Semakin sering Anda berlatih dan mencatat progress dari hasil latihan Anda maka Anda akan mendapatkan takaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan dapat membaca kemampuan diri Anda Anda dalam me1akukan trading. 

Manajemen keuangan juga merupakan faktor yang penting untuk menunjang kesuksesan Anda sebagai seorang trader. Pertimbangan-pertimbangan finansial diperlukan agar Anda memiliki kontrol atas keuangan Anda pribadi dan bisa mengukur sejauh mana tingkat risiko yang mampu,Anda hadapi.

Di dalam aktivitas trading, Anda akan sering menghadapi situasi yang bisa membuat Anda berada dalam posisi yang menakutkan bagi kelangsungan modal yang Anda investasikan. Pada suatu waktu Anda akan merasakan kekhawatiran terhadap trading yang Anda lakukan karena tidak sesuai dengan harapan Anda, atau dengan kata lain, seolah-olah posisi trading Anda akan mengalami kerugian. Dilain waktu Anda akan merasakan keserakahan jika posisi yang Anda ambil sesuai dengan pergerakan pasar dan Anda akan membayangkan keuntungan besar didepan mata Anda. Namun, perlu Anda ingat bahwa posisi kerugian bisa berubah menjadi keuntungan dalam waktu singkat, begitu juga sebaliknya. Untuk menghadapi hal tersebut Anda harus  memiliki rasa percaya diri, memiliki pengetahuan yang cukup tentang aktivitas trading, disiplin dan optimis bahwa Anda mampu meraih sukses. 

Apakah Anda akan tetap menginvestasikan dana Anda dalam bisnis trading ataukah Anda akan berpikir ulang lagi dan memilih bisnis lain.

Investor atau Spekulator
Kemajuan teknologi informasi telah membuat bisnis dipasar keuangan ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Anda sekarang tidak perlu lagi menelpon broker Anda untuk dapat menempatkan order dipasar. Anda saat ini bisa langsung mengeksekusi order Anda secara otomatis dengan platform trading otomatis yang telah disediakan oleh broker Anda.  

Sebelum Anda melakukan aktivitas trading, sebaiknya Anda terlebih dahulu mengetahui posisi Anda ketika trading apakah akan bertindak sebagai spekulator atau investor. 

Jika Anda bertindak sebagai seorang investor. Anda harus memahami untuk apa Anda menginvestasikan uang Anda ke dalam bisnis yang Anda pilih. Idealnya Anda sudah pemah menjalani bisnis tersebut, atau paling tidak Anda sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai bisnis Anda. 

Di sisi lain, jika Anda bertindak sebagai seorang spekulator, di mana Anda melakukan jual beli dalam waktu yang relatif lebih singkat, Anda tidak perlu melakukan riset atau menggali informasi yang mendetail seperti halnya jika Anda bertindak sebagai seorang investor. Apa yang perIu Anda ketahui dan pahami adalah perilaku pasar dan perubahan pergerakan harga suatu sekuritas dalam rentang waktu tertentu, bagaimana serta dengan metode apa Anda harus menyikapi dinamika pasar tersebut. Jika Anda menginvestasikan dana Anda untuk membeli/menjual suatu sekuritas tertentu, misalnya mata uang, Anda perlu mengamati pergerakan perubahan harga mata uang serta faktor- faktor yang mempengaruhi naik turunnya mata uang tersebut, seperti faktor suku bunga, demand/supply, serta tingkat inflasi.

Ada beberapa karakter atau pendekatan psikologis bagi setiap orang ketika terjun dalam bisnis trading. Apakah akan bertindak sebagai seorang investor atau spekulator. Hal ini perlu Anda ketahui agar Anda bisa memahami mana yang terbaik untuk diri Anda sendiri, apakah Anda akan trading dengan bertindak sebagai seorang investor ataukah sebagai seorang spekulator.

Investor
Investor adalah seseorang yang membeli sesuatu dengan harapan bahwa sesuatu yang ia beli akan mengalami kenaikan nilai sehingga terdapat nilai lebih yang menjadi suatu keuntungan. Periode waktu di dalam masa investasi ini dapat dalam rentang waktu beberapa  minggu, bulan, atau bahkan beberapa tahun. Beherapa investor memilih komoditi investasi yang bisa diperdagangkan untuk rentang waktu yang cukup lama dan mereka percaya bahwa beberapa waktu ke depan apa yang mereka beli akan mengalami kenaikan nilai. 

Biasanya seorang investor akan melakukan riset terutama faktor fundamental, yang cukup mendalam sebelum dia mernutuskan untuk melakukan investasi. Jika dia ingin rnelakukan investasi dengan membeIi saham suatu perusahaan, besar kemunginan dia akan mempelajari laporan keuangan,  portofo1io serta kinerja perusahaan tersebut. Selain itu juga menganalisa faktor eksternal perusahaan, seperti kondisi politik, ekonomi serta industrinya.

Beberapa investor sukses banyak yang membagikan pengetahuan dan pengalamannya, seperti Warren Buffet, salah seorang investor sukses dunia. Buffet memberikan saran bagi Anda yang ingin sukses sebagai investor:

• Jangan pernah melakukan bisnis pada bisnis yang tidak Anda pahami.
• Risiko dapat dikurangi dengan cara hanya berkonsentrasi pada bisnis yang Anda kuasai dan Anda kenali.
• Beli saham perusahaan dengan latar belakang sejarah kinerja perusahaan tersebut di dalam meraih laba.
• Anda tidak akan pemah dibenarkan dan tidak juga akan disalahkan oleh orang banyak, kecuali data dan alasan yang Anda miliki menunjukkan kebenaran yang sebenarnya.
• Pusatkan perhatian hanya kepada tingkat pengembalian modal, bukan pada laba per lembar saham.

Spekulator
Seorang spekulator adalah seseorang yang membeli atau menjual sesuatu dengan tujuan untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat tanpa bermaksud untuk memiliki komoditi yang dia beli atau jual. Seorang spekulator terkadang menjalankan bisnisnya hanya dalam waktu beberapa menit, jam dan paling lama mungkin hanya dalam hitungan minggu. Seorang trader yang melakukan aksi jual/beli puluhan kali dalam satu hari (intraday trader) bisa dikatakan sebagai seorang spekulator.

Salah satu contoh spekulator sukses adalah George Soros. Salah satu pemyataan yang menarik dari George Soros adalah, "Tidaklah terlalu penting untuk dikatakan bahwa ini adalah benar atau salah, namun yang lebih penting adalah sejauh mana Anda bisa meraup banyak uang ketika Anda melakukan hal yang benar dan seberapa banyak uang Anda yang hilang ketika Anda melakukan kesalahan." 

Dengan penjelasan singkat di atas, diharapkan Anda mampu memahami perbedaan antara investor. dan spekulator dengan jelas sehingga Anda kemudian dapat menentukan posisi untuk diri Anda sendiri, apakah Anda akan memilih sebagai investor ataukah spekulator. Pertanyaan tentang apakah Anda seorang investor atau seorang spekulator merupakan pertanyaan atas aspek psikologis Anda sendiri. 

Apa yang diperdagangkan?
Ketika memilih apa yang akan Anda tradingkan sangatlah penting bagi Anda untuk mengetahu karakter aset tersebut dan mencocokkan dengan kemampuan Anda. Setiap aset yang diperdagangkan dalam pasar keuangan memiliki karakter yang berbeda. Setiap orang memiliki kecocokan yang berbeda dengan yang lainnya karena karakter aset yang berbeda dan keunikan karakter setiap orang. 

JIka Anda lebih memahami bisnis dan dinamisme pasar valuta asing maka jangan sekali-kali Anda terjun ke dalam bisnis komoditas. Jika Anda lebih memahami dan mengetahui dinamisme pasar saham maka sebaiknya Anda memilih saham sebagai asset yang Anda tradingkan.

Asset Yang Ditradingkan
 Saham
Berinvestasi dalam sekuritas saham di sini adalah Anda melakukan pembelian saham suatu perusahaan dengan harapan kelak di kemudian hari atau waktu yang akan datang akan terjadi kenaikan, baik pada harga saham perusahaan yang Anda beli sehingga terdapat selisih lebih yang merupakan keuntungan bagi Anda.

Jika Anda berinvestasi dalam bentuk deposito atau tabungan, Anda bisa melakukannya dengan mudah . Hanya dengan mengetahui suku bunga bank saat itu dan membiarkan dana tabungan/deposito Anda berkembang. Namun jika Anda berinvestasi disaham, Anda akan dipaksa untuk berpikir dan menganalisa pasar keuangan untuk mengetahui perubahan pasar. Ketika Anda memutuskan berinvestasi saham Anda akan berhadapan dengan banyak investor yang berharap akan memperoleh keuntungan sebagai akibat perubahan harga saham. Dan tidak semua investor akan memperoleh keuntungan karena pasar tidak mudah dikendalikan oleh investor kecuali yang mempunyai modal sangat besar, yang bisa mempengaruhi pasar saham di lantai bursa. 

Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasamya Anda telah memiliki sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang Anda beli maka semakin banyak pula bagian kepemilikan Anda atas perusahaan tersebut. Ketika perusahaan yang sahamnya Anda beli membukukan keuntungan maka Andapun berhak atas keuntungan tersebut, yang dinyatakan dalam deviden. 

Ada 2 tipe saham yang diperdagangkan, yaitu Preferred Stock dan Common Stock. 
Preferred Stock adalah saham yang membayarkan deviden secara reguler kepada pemilik saham, sedang Common stock lebih memberikan semacam perluasan hak atas kepemilikan perusahaan daripada Prefered Stock. Jenis saham mana yang akan Anda beli tergantung tujuan Anda memiliki saham tersebut.
Secara umum perdagangan saham dilaksanakan di bursa saham seperti halnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perdagangan saham umumnya juga dilakukan melalui broker atau perusahaan sekuritas. 

 Bursa Berjangka (Future Trading)
Future trading adalah suatu bentuk perdagangan dimana seseorang membeli suatu komoditas perdagangan yang akan diperolehnya di masa yang akan datang dengan harga yang ditetapkan sekarang.
Misal, Anda melakukan kontrak pembelian jagung dengan seorang petani sebanyak 10 ton jagung, di mana jagung tersebut akan Anda dapatkan kelak setelah masa tanam jagung tersebut berakhir, yaitu saat panen tiba. Anda membeli jagung tersebut dengan harga yang ditetapkan sekarang, yaitu di saat Anda membeli kontrak pembelian tersebut.

Ada 3 manfaat utama di dalam future trading ini, yaitu:
1. Spekulasi
Banyak· trader melakukan trading di bursa berjangka hanya untuk tujuan spekulasi. Mereka sama sekali tidak berminat untuk memiliki asset yang diperdagangkan, namun hanya ingin melakukan spekulasi dengan memperdagangkan kontrak berjangka atas asset yang diperdagangkan.
2. Arbitrasi
3. Hedging (perlindungan nilai)
Dengan adanya sistem kontrak pembelian tersebut terdapat fungsi perlindungan nilai (hedging) atas harga jagung yang akan dipanen kelak. Di bursa berjangka, surat kontrak tersebut diperjualbelikan kembali kepada spekulator atau investor, bahkan terkadang dalam satu kontrak terjadi berkali-kali transaksi jual/beli. Manfaat yang diberikan dari adanya sistem perdagangan ini, di samping untuk ketiga manfaat di atas, adalah terbentuknya harga yang melalui proses transparan, kompetitif dan terorganisasi dengan baik. Selain itu perdagangan berjangka juga akan mendorong standarisasi dan peningkatan kualitas produk.

Suatu komoditas hanya bisa diperdagangkan secara berjangka jika memenuhi berbagai kriteria tertentu. Kriteria itu menyangkut standar kualitas, proses uji, persyaratan tempat penyerahan, kualitas gudang penyimpanan, satuan penyerahan, dan masih banyak kriteria lainnya. Selain itu, bank dan lembaga keuangan lebih senang memberikan kredit kepada unit usaha yang memiliki jaminan/agunan dalam bentuk persediaan yang nilainya terlindungi dari fluktuasi harga yang tidak menguntungkan. Karena manfaat yang sangat penting itulah maka banyak pihak mulai merasa membutuhkan bursa berjangka, terutama sebagai sarana lindung nilai (hedging) dan untuk sarana investasi.

 Forex
Di dalam perkembangan dan dinamisme aktivitas ekonomi saat ini, uang bukan saja merupakan alat pembayaran, melainkan sudah menjadi semacam komoditas yang bisa diperdagangkan. Perdagangan mata uang ini sering disebut juga sebagai perdagangan valuta asing atau FOREX (Foreign Exchange). Menempatkan dana untuk diinvestasikan dalam valuta asing pada dasarnya sama seperti investasi produk bank dalam satuan mata uang asing atau pembelian saham. 

Mengapa demikian adalah karena jika dianalogikan dengan investasi bank, terdapat perbedaan antara kurs jual dengan kurs beli, sama dengan saham, karena mengharapkan adanya fluktuasi harga (nilai) dan kedua-duanya merupakan sarana investasi yang sangat sensitif terhadap perkembangan makro-mikro ekonomi. Keuntungan yang diharapkan adalah selisih antara kurs jual dan beli (capital gain).

Berikut ini adalah ilustrasi sederhana tentang perdagangan valuta asing (FOREX): 
Jika saat ini Anda membeli 1000 USD dengan kurs USD/IDR 10.000 maka Anda harus mengeluarkan 10.000.000 IDR. Misalkan beberapa saat kemudian terjadi perubahan kurs USD/IDR, menjadi 11.000. Ketika 1000 USD Anda dijual maka Anda akan mendapatkan 11.000.000 IDR. Hal itu berarti Anda mendapatkan keuntungan sebesar  1.000.000 IDR.

Hal ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat karena karakteristik fluktuasi valuta asing yang sangat dinamis. Forex (Foreign Exchange) adalah perdagangan yang paling likuid di banding komoditas lainnya dipasar keuangan. Di pasar Forex inilah kebanyakan trader pemula memulai aktivitas trading mereka. Forex adalah perdagangan antara mata uang yang satu dengan mata uang lainnya. Tidak seperti pasar lainnya, pasar forex beroperasi 24 jam perhari selama 5 hari seminggu. 

Forex trading dilaksanakan oleh bank, broker, dealer, institusi finansial, bahkan juga dilakukan oleh individu. Trading forex saat ini menjadi lebih mudah dan efektif dengan bantuan dan kemajuan teknologi internet.

Dalam pasar forex, mata uang yang diperdagangkan selalu berpasangan, misal USD/EUR, yaitu perbandingan nilai atas mata uang US Dollar terhadap Euro dengan mata uang US Dollar sebagai dasar.

Baca Juga :

Memilih Pasangan mata uang Terbaik


 Option
Secara sederhana seorang pembeli option memiliki hak dan seorang yang menjual option akan memiliki kewajiban. Pembeli option, walaupun memiliki hak, namun ia tidak wajib untuk benar-benar membeli (call) atau menjual (put) suatu aset pada harga yang telah disepakati pada batas waktu yang telah ditentukan. 

Terdapat dua pengertian yang harus Anda pahami di dalam option trading, yaitu Call dan Put. Call options akan memberi Anda suatu hak untuk membeli suatu aset dan Put options akan memberi Anda hak untuk menjual aset. Pengertian ini harus Anda pahami agar Anda terbiasa dengan konsep ini. 
Setiap strategi yang Anda pelajari dari konsep option trading ini tergantung pada sejauh mana pemahaman Anda atas dua konsep option trading tersebut. Anda tidak memerlukan uang yang besar jika ingin membeli suatu option, karena tingkat risiko Anda telah dibatasi sebesar nilai option yang Anda beli. 

Di sisi lain penjual option akan menerima uang dari penjualan option yang dia lakukan dan dia bisa memiliki secara penuh uang tersebut jika sampai pada batas waktu yang telah ditetapkan pembeli option tidak melakukan tindakan apapun atas hak yang dia miliki, dalam arti hak option pembeli itu telah kadaluarsa. Namun demikian penjual option juga memiliki kewajiban untuk membeli (put) atau menjual (call) aset jika pada batas waktu yang telah ditetapkan pembeli option melakukan tindakan atau memanfaatkan haknya atas aset yang diperjualbelikan. 


Teknik dan Metode Analisis
Di dalam melakukan aktivitas trading, seorang trader harus mengerti dan memahami metode dan teknik yang digunakan di dalam melakukan jual beli. 

Dalam aktivitas trading banyak orang yang menggunakan manajer investasi untuk melakukan hal-hal yang bersifat analisis, melakukan strategi trading dan meraih keuntungan dari aktivitas trading. Semua hal tersebut juga bisa dilakukan oleh trader sendiri yang telah mempelajari teknik dan metode trading, menguasai psikologi trading dan manajemen keuangan dengan baik. 

Perlu diketahui bahwa apapun yang Anda lakukan ketika Anda trading, jika tidak menggunakan teknik dan metode analisis dan menerapkannya secara konsisten dan disiplin, maka semua yang Anda lakukan adalah perjudian yang sia-sia.

Random Walk
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang metode analisis, mari kita telaah teori Random Walk. Dalam teori ini, harga sekuritas dianggap sebagai suatu peristiwa independen dan random, tanpa adanya suatu pola tertentu atas pergerakan harga yang sekiranya dapat dilakukan suatu langkah prediksi.

Teori Random Walk menyatakan bahwa pergerakan harga suatu sekuritas dikatakan total random. Perubahan harga hanya menunjukkan 2 kemungkinan, naik dan turun. 

Independen ini berarti bahwa harga suatu sekuritas sama sekali tidak terkait dengan peristiwa atau pergerakan harga sekuritas itu di masa lalu. Dari teori ini jika kita melihatnya sekilas maka nampaknya kita hanya perIu belajar ilmu statistik tentang probabilitas pergerakan suatu harga sekuritas : naik atau turun. 

Jika kita hanya berpatokan pada teori ini maka mustahil kita akan melakukan aktivitas trading dan berharap akan mendapatkan hasil yang positif karena kita akan berada dalam posisi seperti orang yang sedang berjudi.

Semuanya nampak random atau bisa dikatakan total random .... atau jika Anda nekat untuk melakukan trading maka bisa dikatakan bahwa Anda tidak sedang melakukan trading namun Anda melakukan perjudian atas uang Anda. 

Lalu bagaimana Anda akan mendapatkan hasil yang positif atas uang Anda secara konsisten jika semua yang Anda lakukan tidak lebih dari perjudian semata? 

Untuk itulah dibutuhkan metode analisis.

Metode Analisis dalam Trading
Secara garis besar metode analisis dibagi menjadi 2, yaitu analisis fundamental (Fundamental Analysis) dan analisis teknikal (Technical Analysis). Masing-masing metode analisis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.

 Analisis Fundamental
Analisis fundamental menganggap bahwa analisis strategi, manajemen, produk, finansial, dan segala hal yang terkait dengan informasi finansial mempengaruhi pengambilan keputusan investasi di dalam pembelian sekuritas di bursa. Lebih dari itu para fundamentalis melihat harga suatu sekuritas lebih ditekankan pada faktor-faktor yang menyebabkan harga suatu sekuritas mengalami pergerakan naik atau turun dalam suatu range (batasan) harga tertentu.

Faktor-faktor yang digunakan oleh para fundamentalis antara lain:
1. Supply Demand
Permintaan dan penawaran atas suatu komoditas memiliki pengaruh yang cukup signifikan atas pergerakan harga. Jika permintaan suatu komoditas mengalami kenaikan maka biasanya akan diikuti pula oleh kenaikan harga komoditas tersebut. Begitu juga  sebaliknya.
2. Ekspor dan Impor
Faktor ini juga merupakan faktor yang dapat dianalisis secara fundamental. Jika permintaan ekspor atas suatu komoditas meningkat maka tentu harga komoditas tersebut akan naik. Begitu pula sebaliknya. Jika impor suatu komoditas meningkat pada suatu negara maka biasanya harga komoditas tersebut akan turun karena banyaknya stok/supply.
3. Iklim dan Kondisi Geografis
Faktor iklim dan kondisi geografis juga mempengaruhi harga suatu komoditas. Bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim yang drastis bisa menggagalkan produksi komoditas tertentu sehingga akan menyebabkan kurangnya stok atas komoditas tersebut yang kemudian menyebabkan naiknya harga komoditas itu. Demikian juga halnya dengan faktor letak geogratis. Beratnya medan geografis akan meningkatkan biaya transportasi dan faktor-faktor produksi suatu komoditas. Hal itu tentu saja akan berpengaruh terhadap harga suatu komoditas .
4, Ekonomi dan Politik
Keadaan ekonomi yang dapat. dianalisis secara fundamental adalah inflasi, perubahan suku bunga, nilai. tukar mata uang, dan lain-lain. Sedangkan huruhara dan faktor politik lainnya juga akan ikut berpengaruh terhadap perubahan harga dari suatu komoditas.
5. Bursa Regional dan Internasional
Bursa regional dan internsional juga merupakan faktor yang dapat dianalisis. Jika harga suatu komoditas yang diperdagangkan di bursa regional dan internasional meningkat, biasanya harga komoditas tersebut di bursa lokalpun akan mengalarni peningkatan yang signifikan. Begitu pula sebaliknya.
6. Komoditas Substitusi
Komoditas substitusi yang diperdagangkan juga rnerupakan faktor fundamental yang dapat dianalisis. Penurunan harga komoditas substitusi akan berpengaruh terhadap penurunan harga suatu komoditas. 


 Analisis Teknikal
Kini saatnya mempelajari metode analisis yang digunakan oleh hampir semua trader. Apapun dan di manapun Anda melakukan trading, Anda memerlukan metode analisis agar Anda tidak "tersesat" di dalam melaksanakan aktivitas trading. Analisis Teknikal bisa rnenjadi semacam guide bagi Anda untuk 'membaca' kondisi suatu pasar. Di dalam analisis teknikal kita selalu dihadapkan dcngan berbagai macam bentuk chart/grafik tentang pergerakan harga yang terjadi di pasar. Oleh karena itu para trader yang menggunakan analisis teknikal sering disebut sebagai chartist, chart trader atau market technicians.

Analisis Teknikal adalah suatu metode analisis yang menggunakan pengujian atas pergerakan harga di masa lampau untuk tujuan prediksi (forecast) pergerakan harga di masa yang akan datang. Analisis teknikal digunakan untuk forecasting harga sekuritas, antara lain saham (stock), forex , option, atau instrument lain yang bisa diperdagangkan di pasar. Harga di sini merujuk pada kombinasi antara open price, high price, low price dan close price suatu sekuritas pada suatu rentang waktu (timeframe) tertentu.

Sebelum kita melangkah lebih jauh membahas analisis teknikal, Anda perlu mengetahui ( meskipun sekilas) mengenai teori dari Charles Dow yang merupakan dasar teori analisis teknikal. Berikut ini adalah ringkasan atas apa yang mcnjadi konklusi dari teori Dow tersebut, yaitu:
1. Harga merefleksikan informasi yang sebenarnya 
Para analis mempercayai bahwa pada dasarnya harga dari suatu sekuritas itu mencerminkan informasi yang sebenamya. Karena semua informasi telah digambarkan di dalam suatu harga sekuritas maka hal tersebut juga merupakan suatu refleksi harga yang wajar atas sekuritas tersebut dan oleh karena itu bisa dijadikan suatu bentuk sederhana dari analisis.
2. Pergerakan harga tidak benar-benar random
Mayoritas analis menganggap bahwa harga bergerak di dalam trend. Namun demikian mereka juga berpendapat bahwa tidak selamanya pergerakan harga berada dalam suatu trend. Para analis ini juga berpendapat bahwa terlalu sulit untuk melakukan identifikasi terhadap trend, juga untuk melakukan investasi dan trade berdasarkan trend semata. 
3. Faktor berapa (what) lebih penting dari faktor mengapa.
Analisis teknikal lebih memperhatikan faktor berapa harga sekuritas daripada mengapa atau apa yang menyebabkan terjadi pergerakan harga sekuritas. Analisis teknikal juga memperhatikan faktor historis harga suatu sekuritas untuk kebutuhan forecasting harga sekuritas di masa yang akan datang. Harga adalah informasi terakhir atas fenomena pergerakan faktor demand dan supply sekuritas perdagangan. Dengan menitikberatkan perhatian pada harga sekuritas, analisis teknikal memberikan suatu pendekatan langsung kepada fenomena pasar yang dalam hal ini adalah pergerakan harga. Sedangkan yang membedakannya  dengan analisis fundamental adalah adanya suatu pertanyaan mengapa harga sekuritas tersebut naik?
Para chartist menganggap fokus perhatian para fundamentalis terlalu luas. Chartist hanya butuh tahu berapa harga kemarin dan berapa harga sekarang tanpa peduli faktor apa yang menyebabkan pergerakan harga. Bagi para chartist, bila ditanya mengapa harga sekuritas naik, jawaban mereka mungkin cukup sederhana: karena pemintaan melebihi persediaan yang ada. 
Hanya itu. Oleh karena itulah para chartist tidak peduli atas faktor penyebab mengapa harga suatu sekuritas itu naik atau turun.

Setelah mempelajari dasar-dasar analisis, mungkin sekarang Anda bertanya-tanya. Dari kedua metode analisis tersebut, yang manakah yang terbaik untuk dipergunakan di dalam aktivitas trading? Analisis fundamental ataukah analisis teknikal.

Sulit untuk mengatakan mana yang terbaik di antara kedua metode analisis tersebut. Namun demikian sebaiknya jika Anda percaya untuk menggunakan analisis teknikal untuk kebutuhan forecasting, ada baiknya jika Anda tetap "waspada" terhadap peristiwa-peristiwa ekonomi yang tidak mungkin terbaca di layar chart Anda. Sebab jika Anda hanya mengamati chart, Anda tidak akan bisa membaca peristiwa-peristiwa fundamental yang terjadi di pasar. Salah satu contoh adalah faktor bunga bank, politik dan segala  sesuatu yang bisa mempengaruhi harga sekuritas di pasar. 

Lebih jauh tentang Analisis Teknikal
Dalam analisis teknikal, penggunaan chart sangat dibutuhkan di dalam "membaca" medan tempur untuk memenangkan tiap trade yang kita lakukan. Semua informasi yang terdapat di dalam chart harus dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk kebutuhan forecasting. Informasi sederhana yang bisa kita ambil dari sebuah chart adalah sebagai berikut: 

Periode Waktu (Time Frame)
Di dalam trading, satu hal yang penting adalah periode waktu. Anda harus tahu pada periode waktu mana Anda berada, Mungkin Anda pemah bertanya kepada seorang trader tentang bagaimana trend harga EUR/USD, misalnya, maka hal pertama yang mungkin mereka jawab adalah pada periode waktu yang mana? 
Mungkin bagi mereka yang melakukan trading dalam periode waktu 1 jam, jawaban mereka bisa saja trend harga sedang naik, tetapi di lain sisi bagi mereka yang trading dalam periode waktu 4 jam, mungkin jawaban mereka adalah bahwa trend harga sedang turun. 

Satu bar menunjukkan informasi harga dalam 1 jam. Dalam satu bar terdapat informasi mengenai harga pembukaan, penutupan, high (tinggi) dan low (rendah). Namun informasi di dalam chart tersebut tersebut akan berbeda jika katakanlah kita mengambil contoh periode waktu untuk 4 jam.
Untuk periode waktu 4 jam satu bar menunjukkan informasi pembukaan, penutupan, high dan low selama periode 4 jam. Demikian juga berikutnya untuk periode waktu lainnya. Dan dalam waktu satu hari terdapat 24 bar pada chart 1 jam, 6 bar dalam timeframe 4 jam. Anda dapat melihat bahwa semakin pendek periode waktu maka di sana akan terdapat beberapa bar. Di sinilah Anda akan mendapatkan petunjuk yang kian detail untuk tiap periode waktu yang berbeda. 

Seringkali terjadi bahwa ada trader yang memiliki pengalaman minim atau bahkan tidak memiliki pengalaman sama sekali di dalam trade yang mencoba untuk melakukan trading dengan hanya melihat bar dalam rentang waktu 1-2 menit saja untuk suatu proses pengambilan keputusan jual atau beli. Padahal sebenamya hal tersebut tidaklah membantu bagi mereka untuk selalu mengambil tindakan aksi jual atau beli dalam tiap menitnya. 

Mengapa? 
Karena terlalu sedikit informasi yang bisa kita dapatkan untuk pengambilan suatu keputusan jual/beli. Atau dengan kata lain, tidak cukup informasi bagi kita untuk mengolah sesuatu yang kita dapatkan dari chart tersebut untuk kebutuhan analisis dan perencanaan bagi pengambilan keputusan.
Salah satu rahasia sukses di dalam trading adalah bahwa Anda hams tahu berada dalam rentang waktu periode mana saat Anda sedang melakukan trade. Hal ini juga merupakan suatu fungsi manfaat dari analisis waktu dan uang.

Ikuti Trend
Jika Anda melihat chart dari suatu sekuritas maka akan nampak bahwa pergerakan harga sepertinya bergerak random. Padahal, seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, pergerakan harga di dalam chart tidaklah benar-benar random. Dengan alat bantu berupa chart tersebut maka tugas kita adalah mengindentifikasi trend suatu harga. Selanjutnya kita dapat melakukan aksi jual/beli dengan mengikuti trend harga dan kita keluar dari trade (exit strategy) ketika pergerakan harga mulai tidak berada dalam trend, baik itu naik atau turun. Identifikasi atas trend harga adalah satu hal yang mutlak bagi kita jika kita ingin meraih sukses di dalam trading. 

Trend
Trend merupakan petunjuk umum dari pergerakan harga suatu sekuritas. Trend harga dikatakan naik jika arah pergerakan harga telah melewati batas tertinggi pada waktu sebelumnya, atau telah bergerak naik melewati batas terendah dari harga pada waktu sebelumnya. Sedang trend harga dikatakan menurun jika pergerakan harga telah bergerak turun melewati harga tertinggi sebelumnya atau bergerak turun melewati harga terendah sebelumnya. Jika pergerakan harga tidak menunjukkan serangkaian pergerakan searah, baik itu turun atau naik, maka bisa dikatakan bahwa pergerakan harga tidak menunjukkan trend.

Trend adalah sesuatu yang mudah sekaligus susah untuk dipahami. Kesulitan itu muncul karena adanya faktor waktu. Ketika kita berbicara tentang trend maka tidak bisa kita lepaskan dari konteks waktu. Trend pada periode intraday mungkin akan menunjukkan informasi yang berbeda dengan informasi trend harga pada periode daily. Juga bisa saja terjadi perbedaan trend antara periode daily dengan weekly, misalnya. Semua ini terjadi karena di dalam mengamati trend kita harus mengerti "peta " waktu di mana trend harga bergerak.

Salah satu faktor yang menentukan sukses tidaknya kita di dalam trading adalah kemampuan kita di dalam mengidentifikasi dan melakukan trade di dalam trend yang tepat. Kebanyakan trader melakukan trade ketika mereka mendapatkan trend harga dalam rentang waktu pendek atau sedang berjalan bersamaan. Memang idealnya adalah kita melakukan trade ketika dalam semua rentang waktu (pendek, menengah dan panjang) dan trend. bergerak dalam arah yang sarna. Namun bukan berarti kita tidak bisa meraih peluang dan keuntungan ketika trend harga tidak berjalan dalam arah yang sama pada semua rentang waktu. Kita bisa juga meraih keuntungan di dalam trade dengan hanya melakukan trade pada periode waktu tertentu. Menggambarkan garis trend harga dengan benar adalah hal yang sangat esensial bagi kesuksesan kita di dalam melakukan trade.

Up Trend
Untuk menggambarkan garis trend ini, tariklah garis lurus dari titik harga terendah ke titik harga terendah pada bar berikutnya, namun pastikan bahwa garis yang Anda buat tidak memotong bar. 

Down Trend
Untuk menggambarkan garis trend down ini kita harns menarik garis lurus dari titik harga tertinggi di bar  ke titik harga tertinggi pada bar berikutnya. Garis lurus yang kita buat tidak boleh memotong serangkaian bar yang ada. Jika pada suatu ketika pada saat Anda mencoba menarik garis lurus untuk mendapatkan trend harga dan memotong salah satu bar, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pergerakan harga dan hal itu memerlukan suatu koreksi atas trend harga yang ada.

Channel
Channel merupakan suatu representasi visual yang baik untuk menunjukkan pergerakan harga yang dikelompokkan dalam rentang waktu (time frame) yang digambarkan secara lebih mendetail. Dengan alat bantu channel ini Anda akan mendapatkan peta yang lebih detail tentang time frame. Channel ini cukup membantu bila Anda melakukan trade karena Anda akan mengetahui berada dalam time frame yang mana.

Channel Menurun (Declining)
Channel Mendatar (Flat)
Channel Naik (Rising)

Channel harga pada jam 12 siang, misalnya, akan berbeda dengan channel harga pada jam yang lain dan di dalam chart Anda akan mendapatkan channel harga yang berbeda. Kita akan dapat menggambarkan garis trend dengan benar dalam konteks time frame tertentu dan itu cukup membantu kita untuk melakukan forecasting atas pergerakan harga. Kita dapat memanfaatkan channel harga ini untuk memaksimalkan efisiensi di dalam trading. Hal ini kita lakukan dengan menempatkan channel harga di dalam garis trend secara terpisah dari trend harga keseluruhan di mana kita melakukan trade.

Sebelumnya kita telah mempelajari bahwa harga bergerak naik (up trend) adalah karena adanya demand yang meningkat dan pergerakan penurunan harga (down trend) disebabkan karena meningkatnya supply. Kita juga telah mempelajari bahwa terkadang pergerakan harga menyebabkan terjadi koreksi atas trend yang ada, atau dengan kata lain harga bergerak tidak di dalam trend.
Selama terjadinya pergerakan harga kita dapat melihat bahwa harga bergerak ke arah dan dari garis trend telah terbentuk suatu channel harga di mana sekali kita dapat mengidentifikasi dan menggambarkan channel tersebut maka kita telah mendapatkan peta tentang time frame di mana seharusnya kita melakukan trade. 

Ketika trend sedang naik (up), biasanya akan terjadi kenaikan pembelian di pasar. Itu berarti ada peningkatan jumlah pembeli. Dengan meningkatnya jumlah pembeli, atau meningkatnya angka permintaan, akan menyebabkan meningkatnya harga. Di dalam chart akan terlihat harga akan bergerak naik. Semakin tinggi tingkat permintaan atau pembelian maka harga juga akan semakin meningkat, bahkan secara ekstrem.

Kondisi ini tidak akan berjalan terus-menerus. Harga itu tidak akan terus bergerak naik, karena suatu ketika akan menyentuh titik psikologis di mana kenaikan harga akan melambat bahkan akhimya berhenti pada titik harga tertinggi dan kemudian harga mulai bergerak ke arah yang sebaliknya, yaitu turun (resistance). Pergerakan turunnya harga ini dapat juga terjadi karena ketika harga terus meningkat hingga menyentuh titik psikologis, dan para pembeli mulai merasa frustasi karena tingkat pembelian menjadi stagnan. Yang terjadi berikutnya adalah bahwa orang mulai melakukan aksi jual karena menganggap bahwa titik harga tertinggi yang telah tercapai tidak mungkin lagi direspon pasar. Maka terjadilah suatu aksi kebalikan dari sebelumnya, yaitu dari aksi beli "menjadi aksi jual. Harga bergerak turun akibat mulai banyaknya aksi penjualan.
Dengan mengenali garis trend dan melihat bentuk kebalikan yang ditunjukkan channel harga, serta memahami perilaku para pelaku pasar (buyer/seller) di dalam aksi mereka ketika melakukan trade, akan lebih efisien untuk meraih keuntungan bila kita menandai satu posisi trade dengan mengikuti garis trend dan melakukan aksi ambil untung (profit taking) ketika berada di dalam garis channel.

Jika kita memahami hal tersebut, kita bisa melakukan trade dengan mengikuti 'jejak" pergerakan harga. Namun bagi mereka yang tidak ingin melakukan trade dengan cara tersebut maka ia dapat melakukannya dengan mengikuti trend harga secara umum untuk memulai, atau ambil harga lebih lanjut. 

Support terjadi bila terdapat kesepakatan bahwa harga tidak akan lebih rendah lagi. Pada tingkat harga support ini jumlah pembeli melebihi jumlah penjual.

Garis support juga bisa dikatakan sebagai garis yang menggambarkan situasi psikologis pasar di mana harga tidak akan bergerak turun lagi. Namun sekali lagi analisis teknikal bukanlah exact science di mana fenomena yang terjadi di pasar bisa ditetapkan secara pasti. Terkadang terjadi penurunan harga yang terus berlanjut hingga melewati garis support atau biasa disebut breakdown.

Dengan mengenali garis trend serta channel harga untuk time frame yang lebih spesifik, dan juga perilaku para pelaku pasar (buyer/seller), akan semakin menambah wawasan kita di dalam dunia trade. Bisa juga ketika di dalam channel harga menunjukkan trend, kita menandai hal tersebut sebagai suatu entry level untuk melakukan trade baru; atau ketika pergerakan harga di dalam trend mulai menyentuh batas tertinggi (resistance) atau batas terendah (support), untuk selanjutnya di dalam trading kita melakukan exit strategy atau moving stop.

Support dan Resistance
Di dalam analisis teknikal, pemahaman tentang Support dan Resistance adalah sangat penting. Di pasar, harga yang terjadi merupakan hasil kesepakatan antara penjual dan pembeli. Terminologi support dan resistance hampir sarna dengan permintaan dan penawaran.

Support adalah tingkat harga di mana terdapat permintaan yang memadai untuk menghentikan penurunan Sedangkan resistance adalah tingkat harga di mana terdapat penawaran yang memadai untuk menghentikan naiknya harga sehingga pada umumnya sesudah itu harga bergerak turun. Resistance terjadi bila terdapat kesepakatan bahwa harga tidak akan bergerak naik lagi. Pada tingkat harga resistance ini jumlah penjual melebihi jumlah pembeli.

Sama seperti garis support, garis resistance juga menggambarkan kondisi psikologis pasar di mana harga dianggap tidak akan mengalami kenaikan lagi hingga melewati garis support. Namun kenyataannya, terkadang pergerakan harga bisa saja melewati garis support itu.
Dengan memahami support dan resistance, kita akan mudah melakukan identifikasi atas apa yang terjadi terhadap harga suatu sekuritas dan memudahkan analisis yang kita lakukan. Dengan pendekatan ini kita bisa melakukan identifikasi atas kecenderungan pergerakan harga. Jika harga mengalami kenaikan mendekati titik psikologis garis resistance maka bisa dikatakan akan terjadi kebalikan arah pergerakan harga dan cenderung terjadi tekanan jual di pasar. Demikian sebaliknya, jika harga bergerak turun hingga mendekati titik psikologis di garis support maka bisa dikatakan akan terjadi kebalikan arah pergerakan harga dan terjadi kecenderungan tekanan beli di pasar.

Chart Analysis
Di dalam analisis teknikal, keberadaan chart mutlak dibutuhkan untuk tujuan analisis. Segala informasi tentang pergerakan harga dituangkan di dalam chart untuk mernudahkan analisis yang akan dilakukan oleh seorang analis. Selanjutnya hasil analisis yang dilakukannya digunakan sebagai dasar untuk mengarnbil keputusan di dalam trading. Di dalam bagian ini kita akan rnembahas tentang chart dan berbagai informasi yang biasa terdapat di dalarn sebuah chart.

Apakah grafik/chart itu? 
Chart harga adalah informasi pergerakan harga yang dituangkan di dalam suatu grafik, baik itu naik atau turun, di dalarn rentang waktu tertentu hingga membentuk serangkain grafik pergerakan harga.

Memahami Time Frame
Di dalam chart, rentang waktu pergerakan harga dapat dinyatakan di dalam satuan waktu tertentu yang dapat dipisahkan satu sarna lain. Dengan adanya time frame ini kita dapat memperoleh gambaran detail pergerakan harga dalam kisaran waktu tertentu. Hasil dari grafik akan berbeda untuk rentang waktu yang berbeda. Misal, untuk rentang waktu harian (daily) akan dihasilkan grafik yang berbeda dengan rentang mingguan (weekly), dan bulanan (monthly). 

Terdapat perbedaan bentuk chart disebabkan adanya perubahan (pergerakan) harga pada kisaran waktu tersebut. Dengan memahami perbedaan tersebut maka Anda akan dapat memahami konsep time frame ini. Sehingga pada saat praktik trading nanti Anda benar-benar mengetahui "peta" waktu di mana Anda berada saat melakukan trading.


Macam-macam Chart
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan 3 macam chart yang paling sering digunakan untuk tujuan analisis, yaitu Line chart, Bar chart dan Candlestick chart.

Line Chart
Line chart merupakan chart yang paling sederhana, yang terdiri dari titik-titik pergerakan harga yang kemudian dihubungkan sehingga membentuk suatu garis. Line chart ini biasanya menggambarkan pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu, baik itu harian, mingguan, bulanan, atau juga dalam rentang waktu sekian menit bahkan detik. 

Di dalam chart di atas Anda dapat melihat ada 2 warna yang membedakan arah pergerakan harga. Garis lurus untuk pergerakan harga naik dan garis putus-putus untuk pergerakan harga turun. Informasi yang didapatkan dari line chart. di atas biasanya diambil dari harga penutupan suatu sekuritas dengan mengabaikan harga pembukaan, harga tertinggi dan terendah yang pernah terjadi pada rentang waktu tertentu, hingga kemudian dihasilkan Line chart seperti di atas.

Candlestick Chart
Candlestick chart adalah grafik harga yang divisualisasilan mirip batang lilin. Pergerakan harga turun digambarkan dengan candlestick berwarna merah dan pergerakan harga naik digambarkan dengan candlestick berwarna hitam. Warna Candlestisk bisa Anda sesuaikan dengan keinginan Anda. Candlestick chart ini juga sering digunakan analis untuk "membaca" pergerakan harga sekuritas dalam rentang waktu tertentu.

Bar Chart 
Dengan menggunakan bar chart akan memudahkan penyederhanaan visualisasi serangkaian pergerakan harga yang terjadi karena pergerakan harga hanya digambarkan oleh satu garis vertikal yang mencantumkan informasi tentang harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah suatu sekuritas untuk suatu periode waktu tertentu.

Harga tertinggi ditunjukkan dengan ujung atas grafik batang vertikal, harga terendah dengan ujung bawah grafik.

Pergerakan harga yang sangat volatile bisa saja tergambarkan dengan jelas pada candlestick chart namun tidak nampak pada bar chart. Sinyal arah pergerakan harga mungkin akan terbaca lebih jelas pada candlestick chart namun mungkin kurang tergambarkan secara detail pada line chart. 

Sekali lagi, masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan dan masing-masing metode menentukan sukses atau tidaknya seorang analis untuk melakukan analisis atas pergerakan harga yang terjadi. Jangan lupa, hal ini juga tergantung pada "style" masing-masing analis di dalam menggunakan metode yang sesuai dengan mereka.

Kunci kesuksesan dari penggunaan chart ini terletak pada konsistensi Anda, di mana Anda mempelajari dasar-dasar analisis dengan chart untuk kemudian Anda kembangkan sesuai dengan pengetahuan Anda. Titik perhatian Anda juga menentukan kesuksesan Anda di dalam melakukan analisis, dengan membatasi perhatian pada chart, indikator dan metode yang Anda gunakan untuk selanjutnya Anda pelajari dengan seksama bagaimana mempelajari dan menggunakan dengan baik masing-masing chart, indikator dan metode tersebut. Anda harus konsisten di dalam menggunakan metode yang telah Anda pilih. Pelajari dengan teliti, hati-hati dan lakukanlah telaah sesering mungkin (bahkan jika mungkin lakukan tiap hari ketika Anda melakukan trade, untuk mendapatkan hasil analisis terbaik).

Kesimpulan
Meskipun terdapat beberapa macam metode atau cara menggarnbarkan pergerakan harga di dalam grafik, namun sebaiknya kita hanya berpatokan pada salah satu metode saja. Boleh saja data pergerakan harga yang kita dapatkan itu sama, namun cara kita menggambarkan pergerakan harga tersebut ke dalam suatu grafik akan mernberikan informasi unik di mana satu sama lain memiliki kelebihan dan kekurangan.

Indikator Analisis Dalam Trading
Pembahasan pada bagian ini bertujuan untuk mengenalkan konsep indikator dan bagaimana menggunakannya di dalam analisis. Kita juga akan mempelajari perbedaan utama dari indikator trend dan indikator momentum untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Beberapa indikator digambarkan dalam bentuk oscillator. Dari pengertian ini nantinya kita akan mempelajari bagaimana membaca oscillator dan menjelaskan bagaimana signal diturunkan dari oscillator tersebut. 
lndikator analisis sendiri secara definitif adalah suatu formula atau metode kuantitatif untuk tujuan prediksi pergerakan harga dengan cara mengolah data dari serangkaian pergerakan harga sebelumnya.
lndikator ini sangat bemilai untuk tujuan antisipasi pergerakan harga di masa depan. lndikator ini merupakan turunan dari harga sekuritas di pasar. lndikator sendiri dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu indikator trend (Lagging) dan indikator momentum (Leading).
lndikator trend menginformasikan kepada Anda berapa harga sekarang, atau berapa harga yang telah terjadi di masa lampau sehingga indikator ini sangat berguna ketika harga bergerak dan menunjukkan trend atau bergerak di dalam trend. Contoh dari indikator trend ini adalah Moving Average.
lndikator momentum didesain untuk mengantisipasi pergerakan harga di masa yang akan datang. Contoh dari indikator momentum adalah RSI.

Sebenarnya di dalam analisis teknikal terdapat banyak indikator analisis, namun di dalam artikel dasar forex trading ini hanya dibahas beberapa saja karena sebenarnya di dalam melakukan trading Anda tidak perlu menggunakan banyak indikator. Anda cukup menggunakan 2 atau 3 indikator saja, yang kesemuanya harus saling melengkapi dan memberikan konfirmasi.
Sekarang yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah apa yang bisa diberikan indikator ini di dalam aktivitas trading, atau kontribusi positif apa yang akan kita dapatkan dari adanya indikator ini?

Dengan adanya indikator maka kita akan mendapatkan sudut pandang yang berbeda ketika kita melakukan analisis atas pergerakan harga. Beberapa indikator, misal Moving Average, dirumuskan dengan metode yang sederhana sehingga cukup mudah bagi kita untuk mempelajari dan mengambil manfaatnya. Namun juga terdapat indikator yang cukup rumit di dalam metode  perumusannya, yaitu Stochastic, yang membutuhkan studi yang lebih mendalam untuk menggunakannya. Namun demikian tidak perduli sejauh mana kompleksitas dari penggunaan beberapa indikator tadi, indikator dapat menyajikan suatu sudut pandang yang unik bagi tujuan analisis pergerakan harga dan antisipasi dari pergerakan harga yang terjadi. 

Lalu mengapa kita harus menggunakan indikator?
Secara umum indikator menyajikan 3 fungsi dasar, yaitu:
1. Suatu indikator bisa berfungsi sebagai semacam "alarm" atas pergerakan harga sehingga kita dapat melakukan tindakan dini untuk menyikapi perubahan harga yang terjadi. Misal: Jika pergerakan harga melemah dan mulai mendekati titik terbawah dari harga terendah maka bisa dikatakan sebagai peringatan dini terhadap trend harga yang bergerak turun dan sebaliknya.
2. lndikator juga bisa memberikan konfirmasi atas analisis teknikal yang digunakan untuk melakukan indikasi dan konfirmasi akhir atas perubahan pergerakan harga. Misal: Pergerakan harga yang ekstrem hingga memotong bar di dalam chart, baik itu up atau down, bisa dikatakan sebagai suatu konfinnasi untuk melakukan tindakan koreksi atas trend harga.
3. lndikator juga dapat berfungsi sebagai alat prediksi dari pergerakan harga yang akan terjadi ,di masa yang akan datang.

Tip Menggunakan Indikator
Pada dasamya indikator memberikan suatu indikasi. lndikasi apakah harga menunjukkan trend tertentu atau harga bergerak tidak dalam trend, di mana itu semua diturunkan dari pergerakan harga sekuritas yang terjadi dipasar. Namun demikian banyak trader yang mengabaikan pergerakan harga riil dan mereka hanya melakukan analisis pada chart dan memanfaatkan alat indikator untuk tujuan analisis mereka.
Dengan adanya indikator maka serangkaian data pergerakan harga dapat diolah dengan menggunakan mmusan tertentu untuk menghasilkan suatu informasi yang lebih mudah dipahami untuk tujuan analisis. Hasil analisis dari alat indikator tersebut akan selalu mengacu pada pergerakan harga yang teljadi. Di sini Anda bisa melihat adanya keterkaitan yang erat antara pergerakan harga dengan metode formulasi dari alat indikator.
Sebagai alat indikasi atas pergerakan harga, mungkin agak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa indikator juga bisa menghasilkan signal informasi pergerakan harga dalam konteks penggunaannya dengan alat-alat analisis teknikal. Bisa saja suatu ketika dari hasil analisis, indikator menunjukkan suatu signal bagi trader untuk melakukan aksi penjualan namun kemudian temyata harga bergerak naik. Jadi bisa dikatakan signal yang dihasilkannya adalah salah (whipshawed signal).
Saat ini banyak sekali indikator baru dengan formulasi yang berbeda satu sama lain. Semua itu mungkin akan membuat Anda bingung untuk memilih indikator mana yang harus Anda gunakan untuk melakukan analisis. Meskipun banyak kita jumpai indikator baru dengan berbagai macam formulasi perhitungan, namun saya merekomendasikan kepada Anda untuk menetapkan 2 atau 3 indikator untuk tujuan analisis Anda, di mana satu sama lain dari indikator tadi bisa saling melengkapi. Apalagi jika indikator-indikator yang Anda pilih tadi bisa berjalan secara bersamaan dan mampu menghasilkan suatu signal yang sama.

Moving Average
Moving Average adalah salah satu perangkat di dalam analisis teknikal yang paling sering digunakan.
Moving average memberikan nilai rata-rata atas perubahan harga sekuritas sehingga memberikan informasi yang lebih mudah ditangkap untuk keperluan analisis dan mengantisipasi trend.
Moving average dibedakan ke dalam 2 tipe utama, yaitu Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). 

Simple Moving Average (SMA)
Simple Moving Average (SMA) dihitung dengan cara mengambil nilai rata-rata dari harga suatu sekuritas pada rentang waktu tertentu. Perhitungan SMA ini bisa diambil dari nilai rata-rata harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan juga harga terendah, namun kebanyakan nilai dari SMA diambil dari harga penutupan suatu sekuritas. Misal SMA untuk 5 hari dari suatu sekuritas diambil dari 5 harga penutupan pada 5 hari terakhir dibagi dengan 5 sehingga menghasilkan nilai SMA.:

Dalam trend indikator SMA ini bisa memberikan signal yang salah ulntuk kebutuhan forecast pergerakan harga sekuritas.

Exponential Moving Average (EMA)
SMA memberikan indikator atas perubahan harga yang sifatnya hanya merupakan "bayangan" dari refleksi perubahan harga yang terjadi dan kurang responsif atas indikasi atas perubahan harga yang terjadi. Untuk mengurangi kelemahan indikasi yang dihasilkan oleh SMA, beberapa analis merumuskan suatu metode indikator dengan apayang disebut sebagai Exponential Moving Average (EMA).

EMA menggunakan formulasi perhitungan yang memberikan bobot pada harga sekarang secara relatif terhadap harga awal dari perhitungan EMA pada rentang waktu tertentu. Semakin pendek rentang waktu, semakin berbobot penerapan penggunaan EMA ini untuk memberikan nilai rata-rata terkini dari suatu sekuritas.

Cara perhitungan dari EMA ini jauh lebih rumit daripada cara perhitungan dari SMA. Namun demikian hasil perhitungan dengan menggunakan EMA ini akan memberikan bobot yang lebih atas perubahan harga terkini untuk pengambilan nilai rata-rata. Oleh karena itulah EMA mampu memberikan reaksi yang lebih peka atas perubahan harga yang terjadi untuk pengambilan nilai rata-rata dibandingkan dengan SMA.

Perbedaan antara SMA dan EMA tidaklah terlalu mencolok. Namun demikian perbedaan tersebut tetap memiliki arti yang penting untuk tujuan-tujuan identifikasi perubahan harga sekuritas yang kemudian digunakan sebagai forecasting untuk pergerakan harga ke depan.
Perbedaan-perbedaan itu antara lain adalah, bahwa perhitungan dengan menggunakan EMA menghasilkan suatu nilai rata-rata yang paling mendekati harga aktual jika dibandingkan dengan SMA. Hasil perhitungan EMA memiliki indeks nilai 3/8 lebih mendekati harga aktual daripada hasil yang ditunjukkan oleh perhitungan SMA.

Jika kita tuangkan ke dalam chart maka kita akan mendapatkan visualisasi garis yang menunjukkan perbedaan antara SMA dan EMA. Perhatikan dengan baik apa yang membedakan antara garis SMA dan EMA dan bagaimana kedua garis tersebut memberikan respons atas perubahan harga yang terjadi.

Manakah yang terbaik EMA atau SMA?
Secara umum bisa dikatakan bahwa SMA lamban dalam memberikan reaksi atas perubahan harga, sementara EMA terkadang dinilai terlalu reaktif atas perubahan harga aktual. Jika Anda bermaksud untuk melakukan trading dengan rentang waktu yang pendek, EMA bisa menjadi pilihan yang tepat buat Anda. Hal ini karena karakter dari perhitungan EMA yang memberikan hasil yang lebih reaktif dalam antisipasi perubahan harga. Namun jika Anda melakukan trading untuk rentang waktu yang cukup panjang, SMA adalah alat indikator yang akan membantu Anda karena memberikan indikasi atas setiap perubahan harga yang terjadi dan Anda bisa membaca trend harga yang sedang terjadi.

Moving Average Convergence/Divergence (MACD)
Di dalam aplikasi standar MACD digunakan 2 garis. Garis yang pertama adalah hasil selisih dari 2 EMA yang berpatokan pada interval 12 hari dan EMA 26 hari yang ditampilkan berupa garis tebal dan garis EMA dengan interval 9 hari yang tampilkan dengan garis tipis atau putus-putus. Karena MACD berasal dari selisih 2 EMA, maka akan terdapat 2 kemungkinan hasil, yaitu nilai positif yang mengindikasikan terjadi kecenderungan harga naik (bullish) dan negatif yang mengindikasikan kecenderungan harga turun (bearish).

Berbeda dengan moving average sebe1umnya, MACD menggunakan 2 EMA untuk mengindikasikan
kondisi tekanan beli (overbought) atau kondisi tekanan jual (oversold) yang berfluktuasi di atas dan di bawah garis 0 (zero).

MACD digunakan untuk mengidentifikasikan signal jual (bearish) dan signal beli (bulish) serta perubahan trend. Signal jual diindikasikan saat garis MACD bergerak memotong dari atas ke bawah garis EMA 9 dan keduanya berada di atas garis 0 (bemilai positif). Sedangkan signal beli ditunjukkan dengan garis MACD yang memotong garis EMA 9 hari dari bawah ke atas, di mana keduanya berada di bawah garis 0 (negatif).

Nilai MACD dinyatakan positif jika berada di atas EMA 9 hari, yang berarti mengindikasikan terjadinya kenaikan harga (bulish). Nilai MACD dinyatakan negatif jika berada di bawah EMA 9 hari, yang berarti mengindikasikan terjadinya penurunan harga (bearish).

Namun demikian signal yang kita peroleh, baik itu signal jual lbeli, bukanlah sesuatu yang valid dan presisi dengan kondisi yang diharapkan dari prediksi berdasarkan indikator MACD. Ada beberapa faktor penguat indikasi dari MACD ini, yakni faktor convergence dan faktor divergence.
MACD menghasilkan signal beli (bullish) dengan kondisi sebagai berikut:

• Positive divergence
Signal ini akan terjadi jika grafik MACD mulai bergerak naik sedangkan pergerakan harga masih bergerak turun. Karakter dari kondisi yang seperti ini biasanya mengindikasikan terjadinya kenaikan harga (bullish).

• Bullish Bearish moving average crossover
Signal beli (bulish) ini muncul jika garis MACD bergerak naik memotong EMA 9 atau bergerak naik di atas EMA9 dan sebaliknya signal jual (bearish) muncul jika garis MACD bergerak turun memotong garis EMA 9 atau bergerak turun di bawah EMA9. Namun kondisi ini masih belum kuat sebagai suatu informasi indikasi akan adanya perubahan pergerakan harga sebagai signal beli (bulish) atau signal jual (bearish). Masih diperlukan perangkat lain untuk mengkonfirmasi sinyal yang ada.

• Bearish/Bullish Centerline Crossover
Signal ini akan muncul jika MACD bergerak melintasi garis 0 dan memasuki wilayah nilai positif. Hal ini mengindikasikan telah terjadi perubahan momentum dari negatif ke positif, atau dari bearish ke bullish.

Setelah Anda memahami konsep di atas, di dalam analisis sebaiknya Anda melibatkan semua faktor amatan untuk indikator MACD ini, yang meliputi positive/ negative divergence, BullishBearish moving average  crossover serta Bulish/Bearish centreline crossover untuk mendapatkan indikasi yang baik untuk tujuan analisis dan forecasting Anda.

Average True Range (ATR)
Kali ini kita akan membahas indikator lain yang disebut dengan Average True Range (ATR). Indikator ini berguna untuk mengukur tingkat volatilitas (perubahan harga yang sangat tidak stabil; naik dan turun) harga suatu sekuritas. Dengan adanya ATR ini maka kita bisa lebih mudah beradaptasi dengan pasar di mana harga sekuritas cenderung volatile. ATR bisa juga dikatakan sebagai nilai rata-rata dari fluktuasi harga yang terjadi. 
Secara sederhana kita dapat mengambil harga harian tertinggi atau terendah dan mengurangkan kedua nilai tersebutuntuk mendapatkan kisaran harga harian sehingga kisaran harga harian tersebut bisa memberi kita suatu pendekatan harapan kisaran harga harian untuk hari berikutnya.
Untuk menghitung True Range, rumusannya adalah sebagai berikut:
• Harga tertinggi dikurangi dengan harga terendah pada rentang periode tertentu.
• Nilai absolut dari harga tertinggi dikurangi dengan harga penutupan pada hari sebelumnya.
• Nilai absolut dari harga terendah dikurangi dengan harga penutupan pada hari sebelumnya.

Rentang harga yang didapat biasanya diambil dari nilai rata-rata dalam kurun waktu 14 hari. Dengan demikian kita lebih cenderung mengambil nilai rata-rata dari fluktuasi harga. Dalam praktek trading Anda tidak perlu lagi menghitung nilai ATR ini secara manual karena dalam platform trading saat ini sudah dilengkapi indikator ATR yang siap pakai yang memudahkan para trader. 

Relative Strength Index (RSI)
Relative Strength Index adalah indikator momentum yang menghitung perbandingan antara besarnya perbedaan tingkat kenaikan harga dengan tingkat penurunan harga di dalam rentang waktu tertentu. Biasanya di dalam menghitung RSI digunakan rentang waktu 14 hari. Namun demikian untuk saat ini yang lebih populer adalah menggunakan rentang waktu selama 9 dan 25 hari.

Nilai RSI ini berkisar antara 0 bingga 100. Hal yang terpenting adalah bagaimana cara menggunakan RSI ini untuk tujuan analisis dan forecasting pergerakan harga. Secara umum penggunaan RSI ini adalah dengan memperhatikan nilai RSI yang berkisar antara level 30 dan 70. Jika RSI naik ke atas 70, posisi harga tertinggi mungkin telah terjadi dan sinyal jual akan terlihat, namun jika RSI turun ke bawah 30, kemungkinan besar posisi harga terendah telah terjadi dan sinyal beli akan muncul.
Divergensi (perbedaan) antara grafik harga dan RSI mengindikasikan bahwa trend harga akan mengalami perubahan arah. Jika harga beranjak naik atau mendatar dan RSI menurun, maka akan terjadi penurunan harga. Sebaliknya, jika harga menurun atau mendatar dan RSI meningkat, dapat diharapkan harga akan berbalik arah dan bergerak naik.

Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator dikembangkan oleh George C. Lane dan sangat populer di kalangan para investor/trader, khususnya yang berorientasi jangka pendek, meski indikator ini juga cukup efektif untuk digunakan pada trading jangka panjang.
Indikator stochastic oscillator ini membandingkan harga penutupan (close) relatif terhadap range harga pada periode tertentu (misal 5 hari). Ketika harga bergerak naik, maka harga penutupan cenderung untuk dekat dengan harga tertinggi pada periode tersebut, sedangkan jika harga menurun, harga penutupan cenderung dekat dengan harga terendah pada periode tersebut.

Seperti halnya indikator-indikator yang lain yang lainnya, indikator stochastic oscillator ini sudah tersedia di sebagian besar platform trading dan siap pakai. Stochastic oscillator diperlihatkan dengan 2 garis. Garis pertama dinamakan %K dan garis kedua disebut %D yang mengindikasikan perubahan rata-rata (moving average) atas nilai %K. Garis %K ditampilkan dalam bentuk garis solid dan garis %D ditampilkan dengan garis putus-putus, bahkan terkadang juga ditampilkan dengan 2 warna yang berbeda. 

Sekarang bagaimana menggunakan stochastic oscillator untuk tujuan analisis dan forecasting? 
George C. Lane merekomendasikan bahwa suatu signal beli dihasilkan bila %K atau %D turun ke bawah level 20 dan kemudian naik melewati level tersebut, sedangkan signal jual terjadi bila nilai %K atau %D naik di atas level 80 dan kemudian bergerak turun melewati level tetsebut. Selainitu signal beli juga muncul bila garis %K naik ke atas garis %D dan signal jual muncul jika garis %K turun ke bawah garis %D.

Di dalam analisis teknikal sebenarnya terdapat banyak sekali indikator. Bahkan dalam rentang waktu yang pendek bermunculan bermacam-macam indikator yang dirumuskan oleh para analis. Semua indikator tersebut dirumuskan dengan tujuan untuk menghasilkan suatu bentuk pendekatan identifikasi perilaku pergerakanharga yang terjadi di pasar untuk kemudian diambil nilai rata-rata dari pergerakan harga tersebut dengan melibatkan berbagai variabel dan faktor perhitungan yang cukup kompleks guna menghasilkan suatu laporan analisis untuk tujuan forecasting dan pengambilan keputusan di dalam trading. Namun demikian, sekedar mengingatkan Anda, meski di dalam analisis teknikal digunakan perhitunganperhitungan matematis, namun apa yang terjadi di pasar tidaklah selalu tepat sesuai dengan forecasting dari hasil analisis. Trading lebih merupakan suatu seni daripada exact science!


Cara Melakukan Trading
Sekarang kita akan memulai membahas bagaimana cara melakukan trading, mekanisme dan aturan main yang berlaku umum. Secara umum, aturan main untuk melakukan trading hampir sarna pada semua sekuritas. Namun demikian ada beberapa perbedaan kecil yang membedakan antara perdagangan sekuritas yang satu dengan sekuritas yang lain.

Cara Transaksi
Di dalam melakukan transaksi, Anda melalui perusahaan broker.

Jadi langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah Anda harus memilih pialang/broker. Ada banyak faktor untuk menilai layak atau tidaknya pialang/broker. Ada beberapa faktor penilaian yang dapat dipergunakan, seperti faktor pelayanan yang baik dan rekomendasi trader profesional. Atau bisa juga karena faktor lain, seperti besarnya setoran awal yang harus disetorkan oleh nasabah. Faktor yang lain adalah komisi/fee. Komisi adalah biaya yang dikenakan atas pembelian dan penjualan. Besarnya kornisi ini berbeda-beda untuk masing-masing pialang.
Satu hal lagi yang perlu Anda pertimbangkan di dalam memilih pialang adalah regulasi atau lisensi yang mereka rniliki sebagai pialang profesional.

Untuk melakukan trading forex, saat ini banyak sekali perusahaan sekuritas yang mau melaksanakan semua order trading yang Anda kehendaki secara online melalui internet, saat ini juga terdapat banyak sekali broker forex online yang memberikan kemudahan bagi Anda untuk melakukan trading.

Baca Juga : Cara Memilih Broker Forex Terbaik

Account
Setelah Anda memutuskan apakah Anda akan melakukan trading dengan memanfaatkan pialang/broker. langkah selanjutnya adalah membuka account. Untuk melakukan trading secara online melalui broker yang banyak dijumpai di internet, cobalah untuk melakukan kontak dengan customer service mereka, baik melalui email atau melalui live chat. Tanyakan segala sesuatunya dengan jelas. Baca halaman FAQ di website rnereka dan pelajari dengan teliti.

Deposit 
Setelah Anda rnembuka account, maka selanjutnya Anda harus menyetorkan dana Anda sebagai dana awal yang akan Anda pergunakan untuk  melakukan trading. Saat ini banyak broker forex yang membuka kesempatan kepada investor baru untuk membuka semacam mini account untuk bisa melakukan transaksi dengan volume kecil. Untuk deposit awal juga berbeda-beda besarnya, tergantung di broker mana Anda melakukan trading. 

Di dalam FOREX trading, perubahan tiap tick harga mata uang dinyatakan dalam satuan "pip" dan pola perhitungan pip ini berbeda antarpasangan mata uang yang diperdagangkan. Misal EURJUSD mengalami pergerakan nilai dari 1.0158 ke 1.0159 maka dinyatakan telah terjadi perubahan harga sebesar 1 pip dan nilai 1 pip di sini adalah 0.0001, berbeda dengan USD/JPY di mana misalkan terjadi pergerakan nilai dari 113.14 ke 113.15 maka nilai 1 pip di sini adalah 0.01.
Bagaimana cara menghitung nilai satu pip?
Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung nilai 1 pip: OnePointValue = (Contract × (Price + OnePoint) ) - (Contract × Price), dengan:

OnePointValue: nilai pip dinyatakan dalam mata uang kuotasi (quote currency);
Contract: ukuran kontrak pada mata uang dasar (base currency);
Price: harga dari pasangan mata uang;
OnePoint: perubahan harga minimum untuk instrumen trading (satu pip).
Mata Uang Kuotasi: mata uang kedua dalam sebuah pasangan mata uang, contoh:
EURUSD, mata uang kuotasinya adalah USD;
GBPCHF, mata uang kuotasinya adalah CHF;
EURGBP, mata uang kuotasinya adalah GBP.
Contoh: Menghitung nilai satu pip pasangan GBPCHF dalam mata uang setoran USD.

Ukuran Kontrak (lot): 1,43.
Instrumen Trading: GBPCHF.
Kurs GBPCHF: 2,3533.
Ukuran Kontrak (pada mata uang dasar): 143.000 GBP.
Kurs USDCHF: 1,1659 (kita membutuhkannya untuk mengonversi nilai pip ke dalam USD).

Kalkulasi:
OnePointValue = (143.000 × (2,3533 + 0,0001) ) - (143.000 × 2,3533) = 336536,2 – 336521,9 = 14,3 CHF.

Catatan: Jika USD adalah mata uang kedua pada pasangan mata uang yang kita gunakan untuk mengonversi nilai dari satu pip ke dalam USD (misalnya ketika mengonversi nilai pip pada pounds ke dolar dengan kurs GBPUSD), maka kita perlu mengalikan nilai pip pada mata uang kuotasi dengan nilai tukar (kurs) pasangan mata uang yang kita gunakan untuk membuat konversi ke dolar (nilai pip pada pounds × kurs GBPUSD = nilai pip pada USD). Pada contoh ini, karena USD merupakan mata uang dasar dari USDCHF, maka kita perlu membagi nilai pip Franc Swiss dengan kurs USDCHF:

OnePointValue = 14,3 CHF / 1,1659 = 12,27 USD.

Jadi, berdasarkan contoh di atas, kita bisa menyatakan bahwa satu pip bernilai 12,27 USD.

Jenis-jenis Order
Ketika Anda melakukan trading, berarti Anda melakukan keputusan untuk membeli, menjual, atau menunggu hingga titik tertentu dari harga sekuritas di mana Anda melakukan trading. Dengan kat a lain Anda melakukan order. Ada beberapa macam order yang harus Anda ketahui sebelum Anda melakukan trading.

Market order
Market order adalah pesanan jual/beli yang harus segera dilaksanakan oleh pialang atau broker pada harga terbaik yang diperoleh saat itu. Jika Anda melakukan trading online di Internet melalui situs trading, broker menyediakan software (platform trading) yang real time untuk melakukan eksekusi market order yang Anda kehendaki saat itu juga.
Contoh, ketika Anda melihat bahwa nilai EUR saat itu adalah 1.0158 dan mulai bergerak turun, kemudian Anda berniat untuk mengambil posisi jual (short), maka Anda bisa melakukan deal transaksi untuk menjual EUR dengan jumlah unit seperti yang Anda kehendaki saat itu juga.

Limit order
Limit order adalah pesanan/order untuk melaksanakan jual atau beli berdasarkan nilai atau target yang sudah ditentukan dengan batas waktu tertentu, misal 7 minggu atau 1 bulan.
Contoh dalam perdagangan saham, jika Anda menghendaki agar broker melakukan pembelian saham Eastman Kodak Inc. pada harga $112 dan Anda ingin membeli sebanyak 100 unit yang terdiri dari 10.000 lembar saham dan Anda berniat menjual saham tersebut jika harga saham berada pada titik $150 dengan batas waktu selama 1 minggu. Saat itu harga saham Eastman Kodak Inc. misalnya masih berada pada harga $122. 
Di sini Anda belum berada di dalam trade hingga harga saham Eastman Kodak Inc. menyentuh titik $112 seperti yang Anda minta. Baru setelah harga saham Eastman Kodak Inc. menyentuh $112 maka Anda mulai masuk ke dalam trade. Anda akan tetap dalam posisi trade hingga harga saham Eastman Kodak Inc. menyentuh $150 karena pada harga tersebut secara otomatis broker/dealer akan melepas atau menjual saham yang telah Anda beli. Ini berarti keuntungan Anda raih.

Stop order
Stop order adalah suatu order jual/beli pada titik harga tertentu di atas atau di bawah harga yang terjadi pada saat order diberikan. Jenis order ini biasanya untuk membatasi risiko kerugian atau untuk melindungi keuntungan atas posisi trade yang sedang berjalan.
Contoh kasus untuk stop order adalah sebagai berikut: Misal dari transaksi saham Eastman Kodak Inc. diatas, ketika Anda sudah berada di dalam trade dan Anda mengharapkan harga saham Eastman Kodak Inc. kembali naik, namun kenyataan yang terjadi temyata justru bergerak turun sementara Anda sudah terlanjur mengambil posisi beli (long), maka untuk membatasi angka kerugian, Anda bisa melakukan stop order pada titik harga, misal, Anda tentukan $95. Itu berarti jika temyata perkembangan yang terjadi kemudian harga saham Eastman Kodak Inc. terus turun, agar kerugian tidak bertambah besar, maka Anda memberikan batasan hingga harga menyentuh $95 saja dan kemudian Anda keluar dari trade.

Discretionary order
Jenis order ini pada dasarya adalah jenis order yang memberikan hak sepenuhnya kepada pialang/broker untuk melakukan order. Artinya, apa yang dilakukan pialang/broker dianggap sebagai keputusan yang terbaik buat investor. Apapun risikonya, investor telah siap menanggungnya. Bila Anda menggunakan order jenis ini berarti Anda melakukan trade melalui pialang/broker yang Anda tentukan dan Anda mempercayakan sepenuhnya semua keputusan trade kepada pialang Anda. Bila Anda melakukan trade dengan menggunakan jasa pialang, Anda harus benar-benar selektif di dalam memilih pialang/broker.


Trading dan Probabilitas
Sebelum Anda melakukan trading yang sebenarnya, ada baiknya bila kita membahas masalah probabilitas secara lebih mendalam sekali lagi guna memaksimalkan teknik Anda di dalam melakukan trading.
Pada bab sebelumnya telah diberikan illustrasi kasus mengenai probabilitas dengan pelemparan koin secara acak untuk mendapatkan suatu data statistik tentang kemungkinan muka koin yang akan muncul di tangan kita. Apakah kita akan mendapatkan sisi koin yang bergambar atau sisi koin yang menunjukkan angka. Pada pelemparan koin, kita hanya akan mendapatkan 2 kemungkinan atas apa yang kita lakukan terhadap koin tersebut, yaitu gambar atau angka.
Di dalam pendekatan statistik, probabilitas yang akan kita dapatkan adalah sama. Bila Anda melempar koin tersebut, Anda dapat mencatat berapa kali muncul gambar dan berapa kali muncul angka. Dari catatan yang Anda dapatkan mungkin Anda akan merasa bahwa eksperimen yang Anda lakukan rnernpakan suatu bentuk perjudian sederhana. Narnun dernikian apa yang Anda lakukan tersebut rnerupakan suatu eksperirnen yang baik tentang probabilitas.

Setelah Anda mendapatkan pengetahuan dasar tentang probabilitas, sekarang kita akan membahas bagaimana pengaruhnya di dalam trading. Ketika kita melakukan trading, kita berada di dalam situasi probabilitas yang sempurna. Dengan kata lain kita melakukan trading ketika kita percaya bahwa kondisi yang kita harapkan sesuai dengan probabilitas yang kita harapkan.
Salah satu cara untuk menetapkan probabilitas adalah dengan menggunakan alat bantu analisis, baik itu teknikal ataupun fundamental. Sekarang mari kita pelajari sesuatu yang tidak seharusnya kita lakukan di dalam trading:

Segala kemungkinan akan Anda hadapi dan sekali lagi jangan Anda lakukan pertaruhan dengan probabilitas yang tidak Anda pahami, atau bahkan Anda buta probabilitas. Ingatlah untuk tetap pada probabilitas yang sekiranya dapat kita harapkan hasil akhimya, yaitu dengan menggunakan alat bantu analisis (teknikaJ/fundamental). Di sini Anda sedang melakukan trading dan bukan melakukan betting ataupun gambling!

Kerugian Dalam Trading
Lakukan trading dengan disiplin dan sistematis. Gunakan analisis Anda dengan beberapa metode analisis yang telah Andapelajari, baik itu analisis fundamental ataupun analisis teknikal. Meskipun di dalam trading segala kemungkinan bisa saja terjadi namun dengan tetap disiplin dan sistematis untuk menggunakan alat bantu analisis maka kita akan selalu tetap berada di dalam 'permainan' hingga segalanya dapat seperti yang kita harapkan.
Probabilitas adalah satu hal yang teramat penting didalam trading. Kita akan selalu dihadapkan pada situasi probabilitas, baik itu yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Satu hal yang teramat penting adalah bahwa didalam trading, tidak perduli metode atau sistem apa yang Anda gunakan, di situ tetap terdapat peluang untuk menang di dalam serangkain kekalahan yang Anda alami.

Oleh karena itu tetaplah disiplin dan jangan terlalu panik jika Anda menghadapi kekalahan. Faktor emosional harus Anda jaga sehingga Anda tidak melakukan hal-hal spekulatif yang justru akan merugikan Anda sendiri. Jujur saja, kata ini adalah kata yang paling kita benci ketika kita melakukan trading. Namun apa boleh buat, kenyataan di dalam mekanisme pasar kadang menghadapkan kita pada kenyataan bahwa kita mengalami kerugian di dalam trading. Namun yang menjadi permasalahan adalah bagaimana kita menyikapi kerugian yang kita alami dan yang teramat penting adalah bagaimana cara kita mengatur tingkat kerugian maksimal yang akan kita alami.

Untuk itulah Anda harus berhati-hati di dalam trading, siap untuk menghadapi segala risiko yang terjadi dan menimpa diri Anda. Anda harus memahami bagaimana probabilitas dan manajemen keuangan merupakan sesuatu yang teramat penting, tidak lebih penting daripada metode atau sistem trading yang akan Anda jalankan. Di dalam melakukan trading, sebaiknya Anda menggunakan stop loss untuk membatasi tingkat risiko yang Anda hadapi. Menetapkan tingkat risiko juga mempengaruhi kelangsungan trading Anda. Besamya tingkat risiko akan sangat berpengaruh dengan kelangsungan trading Anda. 

Penentuan besarya tingkat risiko tergantung dari keberanian masing-masing trader. Namun demikian saya tetap merekomendasikan Anda untuk menggunakan angka tingkat risiko tidak lebih dari 3%.

Kata Penutup
Anda tentu saja tidk akan cukup puas dengan artikel ini, namun setidaknya Anda memiliki gambaran tentang trading baik itu forex, saham atau komoditas lainnya secara lebih lengkap. 

Pengetahuan tentang trading perlu Anda kembangkan lebih lanjut dengan menggali berbagai sumber dan litaretur lain karena apa yang ada dalam artikel ini baru merupakan sebagian kecil dari pengetahuan tentang trading. Medan yang akan kita hadapi di dalam trading nyatanya jauh lebih luas dari apa yang di bahas di dalam artikel ini.

Di dalam trading, apakah Anda gagal atau sukses, kuncinya terletak pada DIRI ANDA SENDIRI. 

Ketika Anda pertama kali melakukan trading mungkin hasilnya kurang memuaskan, atau dengan kata lain harus jatuh bangun untuk menyelamatkan modal Anda dan terhindar dari kerugian yang lebih dalam. 

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya dalam diri sendiri kenapa trading saya selalu gagal padahal saya merasa bahwa saya sudah cukup mernpelajari indikator dan analisis. Saya sudah menetapkan tingkat risiko dan segala hal yang sekiranya akan menyelamatkan dana saya dari kerugian yang lebih
besar. 

Temyata hal ini telah banyak dibahas dalam berbagai artikel tentang trading. Dan jawaban tentang kunci kesuksesan trading adalah ada pada diri saya sendiri.

Bagaimana cara sukses trading? 
Disiplin dan Konsisten adalah satu hal yang harus kita pegang teguh di dalam melakukan trading. Lakukan langkah-langkah yang sistematis. Jangan mengikuti nafsu, emosi dan hal-hal bodoh yang bersifat lost of controll.

Kesuksesan Anda tidak ditentukan dari siapa Anda, apa profesi Anda, narnun lebih ditekankan pada konsistensi dan disiplin Anda di dalam melakukan trading dengan cara yang sistematis. Dengan melakukan trading, sedikit banyak Anda akan mengenali kelemahan diri Anda dari pendekatan psikologis. Jika Anda melakukan trading seperti halnya seorang penjudi yang mempertaruhkan uangnya tanpa ada analisis apapun yang mendasari keputusan Anda maka Anda akan selalu dihadapkan pada sisi kelemahan psikologis Anda sebagai seorang trader.

Ingat sekali lagi, kegagalan atau kesuksesan ada di tangan Anda. Gunakan alasan-alasan rasional yang mendasari keputusan Anda di dalam trading. Sekali lagi hindari emosi yang membabi-buta ketika Anda menghadapi kekalahan. Tetaplah konsisten dan disiplin dalam menggunakan analisis. Batasi kondisi probabilitas dengan hasil analisis Anda.
Apa yang dibahas dalam artikel ini bukanlah akhir dari pelajaran tentang trading. Tetaplah terus menggali informasi dan pelajari segala literatur tentang trading yang sekiranya bisa memberikan kontribusi positif untuk Anda.

Kami berharap Anda dapat meraih kesuksesan trading. 

close
Banner iklan disini