Indikator Parabolic SAR vs MACD..Mana Yang Lebih Akurat?

Indikator Parabolic SAR dan MACD keduanya sangat akurat dalam spotting pivot. Dalam beberapa kasus, Anda akan menemukan Indikator forex Parabolic SAR lebih akurat dan di waktu yang lain Anda mungkin menemukan indikator MACD lebih akurat. Oleh karena itu, untuk mendapatkan yang terbaik dari keduanya, Anda harus mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Parabolic SAR memiliki Sensitivitas Tinggi

Hal pertama yang Anda perlu diperhatikan dalam membandingkan indikator Parabolic SAR dan indikator MACD adalah bahwa Parabolic SAR sinyal lebih banyak pivot. Itu karena Parabolic SAR, secara default, lebih sensitif terhadap perubahan kecil. Tentu saja, Anda dapat mengurangi tingkat sensitivitas parabolic SAR, namun tetap saja, akan memberikan lebih sinyal banyak dari MACD.

Manfaat sensitivitas tersebut adalah bahwa indikator Parabolic SAR memprediksi pivot sebelum MACD. Tapi sensitivitas juga memiliki sisi negatif. Dalam fluktuasi kecil Parabolic SAR dapat menghasilkan pivot palsu. Ketika pasar telah berubah menjadi tren sideways dan Parabolic SAR masih memberikan banyak sinyal. Namun, indikator MACD selama rentang waktu yang sama jauh lebih akurat.

Sinyal Palsu PSAR

MACD lebih akurat di Momentum.

Salah satu keuntungan yang dimiliki indikator MACD dibanding Parabolic SAR adalah pengukuran momentum. Seperti dapat dilihat pada grafik di atas, indikator MACD, melalui terendah dan tertinggi dari histogramnya, menggambarkan seberapa kuat momentum ini untuk kedua arah. Jika histogram turun tajam lebih rendah, momentum ini sangat bearish, jika naik tajam lebih tinggi, momentum ini sangat bullish, jika histogram berfluktuasi disekitar 0, momentum lemah.

Indikator Parabolic SAR dapat bekerja dengan baik dan lebih vepat dalam mengidentifikasi arah momentum, namun kurang akurat dalam mengidentifikasi kekuatan momentum suatu pasangan. Itulah sebabnya, ketika akan menggunakan momentum, indikator MACD akan  lebih akurat daripada Parabolic SAR.

Limit / Stop Loss
Perbedaan lain yang signifikan dalam menggunakan Indikator MACD dan Parabolic SAR adalah cara menggunakan mereka dalam stop loss dan strategi limit order.

Titik-titik dari indikator Parabolic SAR adalah stop loss dan limit level alami untuk jangka pendek. Selain itu, ketika digunakan bersama dengan Fibonacci level, Parabolic SAR juga dapat efektif dalam menempatkan stop loss dan limit order jangka panjang.

Indikator MACD, disajikan di bawah grafik, memiliki hubungan yang lebih kompleks dengan stop loss dan limit level. MACD dapat efektif sebagai indikator untuk menentukan stop loss ketika momentum bergeser ke arah lain, sehingga menunjuk suatu poros. Tapi agar lebih efektif sebagai indikator stop loss MACD membutuhkan suatu area di mana momentum konvergen MACD lebih dari sekali, menunjukkan support, atau resisten yang kuat jika tren bearish.

Kesimpulan

Kedua Indikator, Parabolic SAR dan MACD adalah indikator yang bekerja dengan pivot, tetapi berbeda dalam efektivitas mereka. Parabolic SAR lebih akurat dalam mengidentifikasi pivot dengan cepat dan dalam menempatkan limit dan stop loss. Indikator MACD akan lebih akurat dalam menganalisis kekuatan momentum dan timing masuk pasar. Dengan mengetahui kelebihan masing-masing akan membantu Anda untuk mengoptimalkan penggunaan kedua indikator dan, mengoptimalkan kinerja trading Anda.

close
Banner iklan disini